Dibaca Normal
Bima, PorosNTB.com-Kasus panganiayaan terhadap siswa oleh oknum guru di SMPN 2 Belo mendapat kecaman keras dari Dikpora Kabupaten Bima. Kasus pemukulan siswa asal Desa Runggu Kecamatan Belo oleh dua orang guru setempt itu membuat Sekretaris Dikpora Kabupaten Bima murka.
"Itu sama halnya mendidik siswa dengan kejahatan," tandas Sekretaris Dikbudpora Bima Drs H Lukman MSi.
Dia tidak akan mentolelir aksi oknum guru tersebut. Untuk itu, dia langsung memerintahkan bawahannya untuk membuat surat penggilan kepada kepala SMPN 2 Belo dan dua orang guru tersebut.
"Nanti saya akan panggil untuk klarifikasi. Jika terbukti, saya akan bersurat ke bupati untuk meninjau kembali status guru ini," tegasnya.
Di saat yang bersamaan orang tua siswa yang dianiaya guru terebut M Hasbih juga mendatangi Dikpora untuk mengadukan nasib anaknya. Dia mendesak agar oknum guru yang menganiaya siswanya diproses secara administrasi dan hukum.
Surat laporan pengaduan korban penganiayaan |
"Ini laporan saya ke polisi. Makanya saya datang ke Dikpora untuk meminta dinas memberi sanksi terhadap guru dan kepala sekolah tersebut," katanya sambil menunjukkan surat laporan polisi.
Disamping itu, dia juga khawatir anaknya akan diadu berkelahi oleh guru setempat. Karena sebelumnya kata dia, seorang guru setempat sempat ingin mengadu siswa yang terlibat perkelahian.
"Ada oknum guru di sekolah itu yang ingin mengadu siswa untuk berkelahi jika siswa nakal. Ini tidak mencerminkan pendidikan yang berkarakter. Justru membuat kami (wali murid) khawatir," tandasnya.
Dia berharap kasus tersebut segera dituntaskan. Pihaknya juga masih menunggu tidak lanjut laporan dari kepolisian. Soal sudah ada perdamaian? M Hasbih membantahnya.
"Kata siapa sudah damai? Siapa yang damai? Mana surat damainya?. Sekolah jangan asal ngomong," tandasnya. (Poros-07)
COMMENTS