Dibaca Normal
Jenajah warga miskin saat di bawa ke rumah duka menggunakan ojek |
Bima, PorosNTB.com-Malang nian nasib bayi Julkaidah yang baru berusia tujuh hari ini. Buah cinta dari pasangan Suhadah (27) dan Jufrin (31) warga Desa Waro Kecamatan Monta Kabupaten Bima NTB ini harus menghembuskan nafas terakhir di RSUD Bima.
Ironisnya, jenazah bayi itu harus diangkut menggunakan ojek lantaran orang tuanya tidak sanggup menyewa mobil ambulance. Ibu korban, Suhadah harus membopong anaknya dengan sarung dari RSUD Bima menuju Desa Waro dengan jarak sekitar 60 kilometer.
Kasus tersebut sempat diunggah oleh akun Facebook bernama Muchtar Mbozo ke jejaring sosial. Baru sejam diunggah, kisah pili warga RT 07 RW 03 itu langsung menuai tanggapan dari netizen.
Dalam captionnya, Muchtar Mbozo menuliskan "Sungguh miris melihat Negara ini tanpa ada solusinya untuk warga negara miskin. Tim kami dari Relawan kemanusiaan Lksa Lpepm Bima berusaha mengejar menghentikan motor pengangkut jenazah untuk berhenti supaya diangkut menggunakan mobil kami. Tapi sangat sayang bensin habis di tengah jalan," tulisnya.
Pihaknya mengaku jika Koordinasi terus dilakukan bersama Kepala PKM Woa Dokter Dewi dan kepala PKM Monta untuk menghentikan motor yang membawa jenazah tersebut.
"Tapi apa daya jenazah terus melaju hingga tiba dengan selamat di rumah duka," sambungnya.
Muchtar juga menyebutkan jika kondisi ibu bayi mengalami cacat selama 20 tahun.
"Catatan bagi pihak-pihal yang bertanggung jawab dalam hal ini pemerintah daerah dimana posisi ambulance pengadaan tiap tahun sehingga sangat sulit untuk warga miskin yang meninggal dan sakit," tanyanya Cq Humas Setda Kabupaten Bima. (Poros-07)
COMMENTS