Dibaca Normal
Bima, Porosntb.com.- Beginilah pengakuan ibu jenazah Suhada (27) asal Desa Waro Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, yang pulang ke rumah duka dengan jarak 60 km dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima-Kecamatan Monta menggunakan jasa ojek.
Ternyata pihak RS meminta uang Rp 500 rb kepada korban, agar Jenazah gadis mungil itu diantar menggunakan mobil Ambulance.
"Boleh pulang menggunakan mobil ambulance, tetapi mobilnya mahal dan harus bayar Rp 500 rb," meniru pernyataan salah satu Bidan di RS.
Ayah jenazah Jufrin (27) juga membenarkan prilaku buruk oknuk Bidan tersebut. Bahkan, seorang bidan itu tidak akan memberikan jenazah tersebut jika tidak ditebus dengan uang kurang lebih Rp 2 jt.
Namun setelah berbincang banyak dengan oknum Bidan. Akhirnya jenazah korban diijinkan pulang kerumah duka setelah jaminan berupa KK, KTP dan Buku Nikah orang tua korban.
Tak hanya itu, saat proses pemulangan. Oknum bidan tadi kembali berulah dan mengatakan kepada orang tua korban, bahwa pagi-pagi harus kembali ke RSUD untuk membawa uang tebusan. Dan biarlah orang lain yang menguburkan jenazah.
"Saya sempat bilang jenazah dikuburkan dulu baru ke RSUD, tapi Oknum Bidan menjawab, (Aina umbu anam, kau umbu dou) aja."tirunya dengan bahasa bima.
Iya berharap, kepada pemerintah bisa memberikan sangsi kepada Oknum Bidan dan Direktur RSUD, agar jenazah-jenazah lainnya tidak merasakan hal yang sama dengan saya.
"Cukup saya aja, jangan sampai ada korban-korban lainya."pintanya.(Poros-11)
COMMENTS