Dibaca Normal
Kejadian berlangsung saat sejumlah korban sedang melaksanakan sholat Magrib Jumat (13/4/18) tadi. Pelaku yang merupakan warga Rt 08 Dusun Rade Desa Kalampa tersebut memang diketahui mengalami gangguan jiwa.
Para korban adalah Andi, 38 tahun warga RT 08 Dusun Kalate Desa Kalampa mengalami luka sobek di bagian kepala di atas telinga kanan. Kemudian Jaya, 38 tahun warga RT 10 Dusun Sari mengalami luka sobek di bagian kepala belakang sebelah kanan.
Pelaku Pembacokan Ahyar diketahui gangguan jiwa |
Selain itu ada M Basrin, 17 tahun RT 13 Dusun Ndora mengalami luka di jari tengah dan telunjuk tangan kanan, luka di jari telunjuk tangan kiri dan luka di bagian kepala. Sedangkan M Irfan, 18 tahun RT 12 Dusun Sari mengalami luka di bagian pergelangan tangan bagian kanan.
Kronologis kejadiannya, para korban sedang menjalankan ibadah sholat magrib di masjid setempat. Namun saat atta'hiat pertama kekhusyukan sholat berubah. Tiba-tiba dari belakang jam'ah datang pelaku langsung menganiaya korban pertama atas nama Tasrim dengan menggunakan senjata tajam. Kemudian pelaku menganiaya korban lainnya.
Melihat kejadian itu, jemaah sholat magrib lain berupaya lari menyelamatkan diri dari amukan pelaku dan sebagian jama'ah lainnya menolong korban yang terluka.
Sedangkan pelaku lari keluar masjid menuju rumahnya. Sementara para korban di bawa oleh keluarga ke puskesmas Woha guna penanganan medis akibat luka yang dialami.
Sekitar pukul 19.00 Wita, warga lainnya dan keluarga para korban tidak terima dengan kajadian pembacokan tersebut. Mereka mendatangi rumah pelaku bermaksud untuk menghakimi pelaku. Namun upaya keluarga korban dapat dilerai oleh babinkamtibmas dan tokoh masyarakat lainnya.
Atas reaksi keluarga korban membuat kepolisian langsung turun ke lokasi untuk mengamankan pelaku. Setelah dievakuasi, pelaku sempat diamankan di Polsek Woha, namun karena alasan keamanan sehingga digiring ke Pilres Bima Kabupaten.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui pasti motif penganiayaan karena pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.
Meski begitu, warga Kalampa yang dihubungi Dedi mengakui adanya aksi brutal warga tersebut. "Pelakunya sudah diamankan," katanya. (Poros-07)
COMMENTS