Dibaca Normal
Bima, Porosntb.com-Dugaan kasus korupsi anggaran dana desa (ADD) kembali merebak. Seakan tidak pernah habis, pasca menerima kucuran dana miliaran rupiah, desa kini semakin dekat dengan penyimpangan. Selain itu, Kades kini merasa telah menjadi "raja kecil" lantaran telah punya uang sendiri yang langsung ditransfer setiap tahunnya.
Tidak heran jika banyak temuan dan pengaduan korupsi dalam implementasi anggran dana desa. Seperti di Desa Soki Kecamatan Belo Kabupaten Bima, NTB. Oknum Kades diduga telah menjual tiga unit motor dinas milik sekretaris dan aparatur desa ke keluarganya.
Selain itu, anggaran Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) selama dua tahun berturut-turut juga diduga telah digelapkan. Anggaran Bumdes sebesar Rp 25 juta pada tahun 2016 melalui ADD serta anggaran sebesar Rp 40 juta tahun 2017. Selain itu, juga ada anggaran Rp 100 juta dari provinsi NTB.
"Modusnya, oknum Kades itu diduga memanipulasi pengurus BUMDes. Kuat dugaan pengurus Bumdes tersebut belum terbentuk," ungkap Anggota BPD Desa Soki Dahimin, belum lama ini.
Alumni STIH Muhammadiyah Bima itu mempertanyakan kenapa anggaran BUMDes bisa dicairkan sementara pengurusnya belum ada. Dia menduga ada keterlibatan beberapa pihak dalam hal ini.
"Tidak mungkin anggarannya bisa cair setiap tahun tanpa ada kong kali kong," tuding pria yang akrab disapa Ahok ini.
Selain itu, motor Sekdes, motor kades dan motor kantor juga ikut dipertayakan. Karena sudah beberapa bulan tiga unit motor itu menghilang bak ditelan bumi.
"Saya selalu didesak oleh warga untuk mengungkap kasus ini. Bahkan, meminta untuk melaporkan ke pihak yang berwajib," akunya.
Sedangkan Sekdes Soki Mustamin dikonfirmasi mengakui motor untuk keperluan dinasnya tidak ada di tangannya. Motor itu sudah tidak dia pakai sejak bulan Oktober 2017 lalu.
"Saya juga tidak tahu entah sudah jual atau tidak. Yang jelas motornya tidak ada, lebih jelasnya tanyakan ke kades," ungkapnya.
Sekdes pun sering menanyakan motor itu kepada adik sang Kades karena motor itu terlihat dipakai oleh adik Kades. Dan selalu dijawab ada dan akan dikembalikan.
Sementara Kades Soki Abas Muhamad dikonfirmasi terpisah menjelaskan jika motor itu tidak dijual. Dia berkilah jika motor itu dipinjam tapi agak lama.
Masalah Bumdes, kades membantah jika dirinya melakukan manipulasi dan menggelapkan anggaran itu. Kata dia, dana itu masih ada di kas desa.
"Karena pengurus yang kami bentuk tidak memenuhi syarat dan tidak efektif, kami akan bentuk ulang setelah lomba desa selesai. Kami fokus dulu pada lomba desa," ungkapnya, beberapa waktu lalu. (Poros-09)
COMMENTS