Dibaca Normal
Bima, Porosntb.com-STKIP Taman Siswa Bima intens menggelar kegiatan keilmuan di internal kampus. Kuliah umum sudah menjadi hal biasa bagi mahasiswa kampus "Merah" itu. Namun kali ini, kuliah umumnya sedikit spesial karena pihak kampus sengaja menghadirkan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia Anwar Usman SH MH sebagai pemateri.
Kuliah Umum ini mengangkat tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Menuju Masyarakat yang Beradab." Jumat (20/4/18). Tema ini sangat relevan dengan motto STKIP Taman Siswa Bima "Education For Civilization” atau Pendidikan untuk Peradaban. Serta sangat relevan juga dengan peran utama Mahkamah Konstitusi sebagai Penjaga Konstitusi dan Penjaga Ideologi Bangsa.
Ketua STKIP Taman Siswa Bima Dr Ibnu Khaldun Sudirman, MSi memandu langsung jalannya Kuliah Umum yang dihadiri oleh puluhan tamu kehormatan dan ratusan civitas akademika STKIP Taman Siswa Bima.
Dalam prolognya, Dr Ibnu Khaldun menjelaskan, sudah tiga kali dengan Dr Anwar Usman, SH MH datang ke kampus setempat. Namun kedatangannya kali ini sangat istimewa karena sekarang sudah menjabat sebagai Ketua MK RI atau menjadi orang nomor Sembilan di Republik Indonesia.
"Sehingga pola Protokoler dan pelayanannya juga berbeda sekali nuansanya dari yang sebelumnya," ujar Ibnu.
Sementara Ketua MK RI Anwar Usman SH MH sangat terharu dan tersanjung dengan sambutan yang meriah dari Ketua STKIP Taman Siswa Bima dan civitas akademikanya. Darah kelahiran Bolo Kabupaten Bima ini mengaku setiap kehadirannya di kampus setempat selalu diperlakukan dengan sangat terhormat.
"Kalau kita memuliakan orang lain, maka kita akan dimuliakan juga. Nah, inilah suasana yang saya rasakan ketika datang ke STKIP Taman Siswa Bima. Untuk diketahui, bahwa STKIP Taman Siswa Bima adalah kampus pertama yang saya datangi setelah dilantik sebagai Ketua MK RI. STKIP Taman Siswa Bima special bagi saya," ungkapnya disambut tepuk tangan yang riuh dari para undangan.
Saat itu, Ketua MK yang baru dilantik ini bercerita tentang masa lalunya ketika datang ke Jakarta, yang hanya bermodalkan ijazah PGA dan niat yang tulus untuk kuliah sambil kerja. Dengan basis ilmu agama yang beliau pelajari selama studi di PGA Kabupaten Bima, benar-benar menjadi landasan yang kuat dalam kehidupannya di rantauan. Anwar meyakini betul bahwa mencari ilmu, menjadi pendidik, bekerja dengan jujur, dan hidup sederhana adalah anjuran Rasulullah dan sangat bernilai ibadah dihadapan Allah.
"Seseorang yang shaleh/shalehah dan memiliki akhlak yang mulia adalah wujud dari aktualisasi nilai-nilai pancasila. Misalnya, sebagai orang muslim, kalau kita adalah hamba Allah yang taat beribadah, maka itulah sosok pancasilais sejati. Dalam hal penegakan hukum, seorang hakim yang adil adalah yang memiliki jiwa dan hati yang bersih karena ketaatannya kepada Allah SWT. Oleh Karena itu, kita patut bersyukur kepada Allah SWT, kalau kita tergolong sebagai aparat hukum yang dapat berbuat adil bagi masyarakat," tuturnya.
Anwar meyakini, pencapaian sekarang adalah karena takdir Tuhan dan berkat keistikomahannya dalam berbuat yang jujur. Mengendarai mobil RI 9 itu, katanya seperti sesuatu yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
Di akhir kuliah umumnya, Ketua MK RI ini mengisahkan tentang putranya yang sukses meraih dua gelar sekaligus di dua fakultas yang berbeda di UGM dalam jangka waktu empat tahun. Dia terharu dengan putranya yang memiliki pola hidup sederhana yang menolak untuk tinggal di kontrakan yang mahal, dan memilih untuk tinggal di kamar kos murah bersama mahasiswa kebanyakan. Yang paling mengharukan baginya adalah ketika di akhir kuliahnya, putranya mengembalikan uang sebanyak 70 juta rupiah kepada ibunya dari hasil tabungannya selama masa kuliah. (Poros-07)
Kuliah Umum ini mengangkat tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Menuju Masyarakat yang Beradab." Jumat (20/4/18). Tema ini sangat relevan dengan motto STKIP Taman Siswa Bima "Education For Civilization” atau Pendidikan untuk Peradaban. Serta sangat relevan juga dengan peran utama Mahkamah Konstitusi sebagai Penjaga Konstitusi dan Penjaga Ideologi Bangsa.
Ketua STKIP Taman Siswa Bima Dr Ibnu Khaldun Sudirman, MSi memandu langsung jalannya Kuliah Umum yang dihadiri oleh puluhan tamu kehormatan dan ratusan civitas akademika STKIP Taman Siswa Bima.
Dalam prolognya, Dr Ibnu Khaldun menjelaskan, sudah tiga kali dengan Dr Anwar Usman, SH MH datang ke kampus setempat. Namun kedatangannya kali ini sangat istimewa karena sekarang sudah menjabat sebagai Ketua MK RI atau menjadi orang nomor Sembilan di Republik Indonesia.
"Sehingga pola Protokoler dan pelayanannya juga berbeda sekali nuansanya dari yang sebelumnya," ujar Ibnu.
Sementara Ketua MK RI Anwar Usman SH MH sangat terharu dan tersanjung dengan sambutan yang meriah dari Ketua STKIP Taman Siswa Bima dan civitas akademikanya. Darah kelahiran Bolo Kabupaten Bima ini mengaku setiap kehadirannya di kampus setempat selalu diperlakukan dengan sangat terhormat.
"Kalau kita memuliakan orang lain, maka kita akan dimuliakan juga. Nah, inilah suasana yang saya rasakan ketika datang ke STKIP Taman Siswa Bima. Untuk diketahui, bahwa STKIP Taman Siswa Bima adalah kampus pertama yang saya datangi setelah dilantik sebagai Ketua MK RI. STKIP Taman Siswa Bima special bagi saya," ungkapnya disambut tepuk tangan yang riuh dari para undangan.
Saat itu, Ketua MK yang baru dilantik ini bercerita tentang masa lalunya ketika datang ke Jakarta, yang hanya bermodalkan ijazah PGA dan niat yang tulus untuk kuliah sambil kerja. Dengan basis ilmu agama yang beliau pelajari selama studi di PGA Kabupaten Bima, benar-benar menjadi landasan yang kuat dalam kehidupannya di rantauan. Anwar meyakini betul bahwa mencari ilmu, menjadi pendidik, bekerja dengan jujur, dan hidup sederhana adalah anjuran Rasulullah dan sangat bernilai ibadah dihadapan Allah.
"Seseorang yang shaleh/shalehah dan memiliki akhlak yang mulia adalah wujud dari aktualisasi nilai-nilai pancasila. Misalnya, sebagai orang muslim, kalau kita adalah hamba Allah yang taat beribadah, maka itulah sosok pancasilais sejati. Dalam hal penegakan hukum, seorang hakim yang adil adalah yang memiliki jiwa dan hati yang bersih karena ketaatannya kepada Allah SWT. Oleh Karena itu, kita patut bersyukur kepada Allah SWT, kalau kita tergolong sebagai aparat hukum yang dapat berbuat adil bagi masyarakat," tuturnya.
Anwar meyakini, pencapaian sekarang adalah karena takdir Tuhan dan berkat keistikomahannya dalam berbuat yang jujur. Mengendarai mobil RI 9 itu, katanya seperti sesuatu yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
Di akhir kuliah umumnya, Ketua MK RI ini mengisahkan tentang putranya yang sukses meraih dua gelar sekaligus di dua fakultas yang berbeda di UGM dalam jangka waktu empat tahun. Dia terharu dengan putranya yang memiliki pola hidup sederhana yang menolak untuk tinggal di kontrakan yang mahal, dan memilih untuk tinggal di kamar kos murah bersama mahasiswa kebanyakan. Yang paling mengharukan baginya adalah ketika di akhir kuliahnya, putranya mengembalikan uang sebanyak 70 juta rupiah kepada ibunya dari hasil tabungannya selama masa kuliah. (Poros-07)
COMMENTS