Dibaca Normal
Bima, Porosntb.com.- Pemicu kasus perceraian tidak saja disebabkan karena hal-hal besar. Justru hal sepele seperti kepuasan dalam berhubungan pun masih banyak menyumbang janda dan duda di Bima, NTB. Karena kepuasan birahi adalah sesuatu yang tak ternilai, sehingga nafkah batin itu dianggap penting bagi keharmonisan rumah tangga. Sehingga tidak heran, banyaknya kasus perceraian karena perselingkuhan dipicu karena urusan ranjang.
Seperti istri yang satu ini, sebut saja Mano, sangat agresif lagi responsif. Perempuan asal Kecamatan Sape ini selalu merasa tidak puas dengan pelayanan suami, sebut saja Uba. Setiap naik Rink, Uba selalu K'O dan loyo. Kondisi ini membuat Mano merintih, lalu berpaling ke lain hati, mencari sang pria sejati.
Perselingkuhan Mano pun dihalalkan demi mendapatkan kepuasan sesaat itu. Dia tidak lagi menghiraukan Uba yang sudah memberinya lima orang anak.
Pasangan ini menikah lebih dari 20 tahun. Bahkan anak pertama mereka sudah memberikannya cucu. Meski begitu, usia rupanya tidak mampu membatasi birahi Mano untuk berkencan.
Karena persoalan ini, ternyata memicu pertengkaran hebat antara Mano dan Uba. Bahkan talak pun sempat diucapkan Uba saat itu. Hingga mereka pisah ranjang selama beberapa bulan. Namun karena pertimbangan anak sehingga Uba meminta rujuk kembali.
Bukannya membaik, hubungan Uba dan Mano malah semakin pelik. Rupanya, dalam jeda waktu pisah ranjang itu Mano justru berkelana mencari pria sejati. Ironisnya lagi, Mano sudah tak lagi mengharapkan Uba karena sudah menemukan yang perkasa. Malahan, kini Mano yang berbalik menuntut agar diceraikan.
Mano tak lagi malu untuk mengungkap kedekatannya dengan pria perkasa itu di hadapan Uba. Bahkan Mano kerap menyinyir soal keperkasaan Uba di ranjang.
Uba pun malu, kecewa dan murka mendengar pengakuan Mano. Hancur hatinya, tersiksa jiwa dan batinnya. Uba pasrah dan mengadukan talak ke pengadilan Agama Bima.
Senin (16/4/18) kemarin merupakan sidang terakhir perceraian mereka. Dalam sidang putusan itu, Uba menghadirkan saksi anak kandungnya yang pertama.
"Alhamdulillah sidangnya sudah selesai. Soal harta gono gini diserahkan semua ke anak-anak," ujar Uba usai sidang ditemani anaknya.
Dia mengaku trauma dengan perceraian tersebut. Soal tuduhan Mano yang menyebutnya selalu loyo, Uba meresponnya dengan santai. "Kalau saya loyo, ya pasti nggak punya anak. Ini anak kami udah lima," katanya.
Menurut Uba, ucapan Mano itu hanya alasan klasik untuk meminta cerai dengannya lantaran tidak ada alasan lain. Apalagi, Mano kerap mengungkapkan kalau dia sudah punya kekasih lain.
Sementara Mano mengaku setiap ingin berhubungan, Uba tidak pernah merespon bahkan kerap tidak klimaks. Beda halnya ketika Uba yang ingin cok, langsung ditancap.
“Masa saya saja yang agresif,” ujar Mano.
Mano butuh pria yang mampu memuaskannya di ranjang. Kebetulan saat itu, tanpa sengaja ia menjalin komunikasi dengan teman lama.
Mano merasa sangat puas dengan servis selingkuhannya hingga ia melupakan Uba dan anak-anaknya yang sudah mulai remaja.
Di hadapan majelis hakim, Mano mengakui kesalahan yang ia lakukan. Namun dia tidak mau ambil pusing dan tetap keukeh ingin bercerai dengan Uba. (Poros-07)
Seperti istri yang satu ini, sebut saja Mano, sangat agresif lagi responsif. Perempuan asal Kecamatan Sape ini selalu merasa tidak puas dengan pelayanan suami, sebut saja Uba. Setiap naik Rink, Uba selalu K'O dan loyo. Kondisi ini membuat Mano merintih, lalu berpaling ke lain hati, mencari sang pria sejati.
Perselingkuhan Mano pun dihalalkan demi mendapatkan kepuasan sesaat itu. Dia tidak lagi menghiraukan Uba yang sudah memberinya lima orang anak.
Pasangan ini menikah lebih dari 20 tahun. Bahkan anak pertama mereka sudah memberikannya cucu. Meski begitu, usia rupanya tidak mampu membatasi birahi Mano untuk berkencan.
Karena persoalan ini, ternyata memicu pertengkaran hebat antara Mano dan Uba. Bahkan talak pun sempat diucapkan Uba saat itu. Hingga mereka pisah ranjang selama beberapa bulan. Namun karena pertimbangan anak sehingga Uba meminta rujuk kembali.
Bukannya membaik, hubungan Uba dan Mano malah semakin pelik. Rupanya, dalam jeda waktu pisah ranjang itu Mano justru berkelana mencari pria sejati. Ironisnya lagi, Mano sudah tak lagi mengharapkan Uba karena sudah menemukan yang perkasa. Malahan, kini Mano yang berbalik menuntut agar diceraikan.
Mano tak lagi malu untuk mengungkap kedekatannya dengan pria perkasa itu di hadapan Uba. Bahkan Mano kerap menyinyir soal keperkasaan Uba di ranjang.
Uba pun malu, kecewa dan murka mendengar pengakuan Mano. Hancur hatinya, tersiksa jiwa dan batinnya. Uba pasrah dan mengadukan talak ke pengadilan Agama Bima.
Senin (16/4/18) kemarin merupakan sidang terakhir perceraian mereka. Dalam sidang putusan itu, Uba menghadirkan saksi anak kandungnya yang pertama.
"Alhamdulillah sidangnya sudah selesai. Soal harta gono gini diserahkan semua ke anak-anak," ujar Uba usai sidang ditemani anaknya.
Dia mengaku trauma dengan perceraian tersebut. Soal tuduhan Mano yang menyebutnya selalu loyo, Uba meresponnya dengan santai. "Kalau saya loyo, ya pasti nggak punya anak. Ini anak kami udah lima," katanya.
Menurut Uba, ucapan Mano itu hanya alasan klasik untuk meminta cerai dengannya lantaran tidak ada alasan lain. Apalagi, Mano kerap mengungkapkan kalau dia sudah punya kekasih lain.
Sementara Mano mengaku setiap ingin berhubungan, Uba tidak pernah merespon bahkan kerap tidak klimaks. Beda halnya ketika Uba yang ingin cok, langsung ditancap.
“Masa saya saja yang agresif,” ujar Mano.
Mano butuh pria yang mampu memuaskannya di ranjang. Kebetulan saat itu, tanpa sengaja ia menjalin komunikasi dengan teman lama.
Mano merasa sangat puas dengan servis selingkuhannya hingga ia melupakan Uba dan anak-anaknya yang sudah mulai remaja.
Di hadapan majelis hakim, Mano mengakui kesalahan yang ia lakukan. Namun dia tidak mau ambil pusing dan tetap keukeh ingin bercerai dengan Uba. (Poros-07)
COMMENTS