Dibaca Normal
Bima, Porosntb.com.- Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bima Senin (2/4) mengadakan Workshop Pembekalan Pelaksanaan Ujicoba Model Sistem Kepengawasan Sekolah di Daerah Khusus Kabupaten Bima di Hotel Lilagraha Kota Bima.
Wakil Bupati Bima H. Dahlan M. Noer yang didampingi Plt. Kadis Dikbudpora Kabupaten Bima H. Makruf, SE dalam sambutannya dihadapan 75 orang Kepala Sekolah dan 15 Pengawas Pendidikan wilayah 3 T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) mengatakan, Pemerintah Daerah tengah berupaya keras dan terus mendorong percepatan kemajuan di bidang pendidikan. Pembekalan Pelaksanaan Ujicoba Model Sistem Kepengawasan ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan”. Harap Dahlan.
Menurut Wabup, “Tugas di daerah khusus memiliki tantangan yang luar biasa meskipun ada prioritas. Karena itu, pemerintah daerah terus berupaya membangun profesi guru menjadi profesi yang terhormat dan sejajar dengan profesi lain.
“Dengan sistem dan regulasi yang berjalan dengan baik maka menjadi pengawas merupakan sebuah kebanggaan. Dan sistem ini akan dibenahi di Kabupaten Bima agar fungsi pengawasan dapat berjalan optimal dalam meningkatkan mutu pendidikan”. Terang Dahlan.
Sebelumnya, Muslim dari Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Kemendikbud memaparkan, Pembekalan ini melalui tahapan sejak tahun 2015. Untuk tujuan ini telah dilakukan lokakarya identifikasi persoalan di kabupaten Bima. Hasilnya, perlu kebutuhan pengawas didaerah khusus, sehingga pada tahun 2016 dibuat model dan ujicoba kepengawasan pada 4 kabupaten dan tahun 2018, Kabupaten Bima menjadi 1 dari 6 kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi lokasi kegiatan”. Jelasnya.
Selama 5 hari, kegiatan akan berlangsung tanggal 2 sampai dengan 7 April dan difasilitasi oleh narasumber Dr. Cepi Triatna, Prof. Suswandari, Dr. Darwis dan Dedy Kustawan, M. Pd.
Selama Workshop, “Peserta akan dibekali beberapa materi model kepengawasan sekolah di daerah khusus dan identifikasi strategi kepengawasan, strategi pelibatan publik, penyusunan program pengawasan dan bimbingan latihan guru.
Materi lainnya adalah penyusunan perangkat pembelajaran, pemanfaatan teknologi internet dengan perangkat satelit dalam pengawasan sekolah di daerah khusus dan implementasi peningkatan mutu pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi”. Terangnya.(Poros-11/Humas)
Wakil Bupati Bima H. Dahlan M. Noer yang didampingi Plt. Kadis Dikbudpora Kabupaten Bima H. Makruf, SE dalam sambutannya dihadapan 75 orang Kepala Sekolah dan 15 Pengawas Pendidikan wilayah 3 T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) mengatakan, Pemerintah Daerah tengah berupaya keras dan terus mendorong percepatan kemajuan di bidang pendidikan. Pembekalan Pelaksanaan Ujicoba Model Sistem Kepengawasan ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan”. Harap Dahlan.
Menurut Wabup, “Tugas di daerah khusus memiliki tantangan yang luar biasa meskipun ada prioritas. Karena itu, pemerintah daerah terus berupaya membangun profesi guru menjadi profesi yang terhormat dan sejajar dengan profesi lain.
“Dengan sistem dan regulasi yang berjalan dengan baik maka menjadi pengawas merupakan sebuah kebanggaan. Dan sistem ini akan dibenahi di Kabupaten Bima agar fungsi pengawasan dapat berjalan optimal dalam meningkatkan mutu pendidikan”. Terang Dahlan.
Sebelumnya, Muslim dari Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Kemendikbud memaparkan, Pembekalan ini melalui tahapan sejak tahun 2015. Untuk tujuan ini telah dilakukan lokakarya identifikasi persoalan di kabupaten Bima. Hasilnya, perlu kebutuhan pengawas didaerah khusus, sehingga pada tahun 2016 dibuat model dan ujicoba kepengawasan pada 4 kabupaten dan tahun 2018, Kabupaten Bima menjadi 1 dari 6 kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi lokasi kegiatan”. Jelasnya.
Selama 5 hari, kegiatan akan berlangsung tanggal 2 sampai dengan 7 April dan difasilitasi oleh narasumber Dr. Cepi Triatna, Prof. Suswandari, Dr. Darwis dan Dedy Kustawan, M. Pd.
Selama Workshop, “Peserta akan dibekali beberapa materi model kepengawasan sekolah di daerah khusus dan identifikasi strategi kepengawasan, strategi pelibatan publik, penyusunan program pengawasan dan bimbingan latihan guru.
Materi lainnya adalah penyusunan perangkat pembelajaran, pemanfaatan teknologi internet dengan perangkat satelit dalam pengawasan sekolah di daerah khusus dan implementasi peningkatan mutu pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi”. Terangnya.(Poros-11/Humas)
COMMENTS