Dibaca Normal
Bima, Porosntb.com-Jumat (11/5/18) malam sejumlah warga terlibat aksi saling serang di jalan protokol Desa Tente Kecamatan Woha. Kedua kubu warga yang bertikai diketahui merupakan warga satu desa yakni warga Desa Tente Kampo Toko dan Tente Rasabou.
Situasi Desa Tente tiba-tiba memanas setelah beberapa warga Tente Kampo Toko berontak di jalan raya sekitar cabang Tente. Sementara beberapa warga Tente Rasabou tampak memenuhi ruas jalan di depan Bolly.
Aksi kejar-kejaran dua kelompok warga ini pecah di tengah komandan adzan isya di depan puskesmas Woha.
Aparat kepolisian yang turun ke lokasi tampak kesulitan melakukan negosiasi terhadap kedua kubu warga. Diketahui, ketegangan warga satu desa itu dipicu karena kasus penganiayaan terhadap beberapa warga Tente Kampo Toko yakni Prem dan Noris.
Belum diketahui pelaku penganiayaan tersebut. Namun, Prem dan Noris mengaku jika mereka dianiaya sekelompok warga Rasabou saat dirinya sedang menarik uang di ATM BNI.
Akibat penganiayaan itu, Prem mengalami luka lebam di wajah. Karena tidak terima dengan kasus pemukulan itu, membuat warga Kampo Toko berontak dan berupaya melakukan serangan.
Namun beruntung, upaya kepolisian dan Camat Woha Irfan DJ SH menenangkan situasi berbuah hasil. Para korban disarankan untuk melaporkan ke Polsek Woha dan tidak melakukan tindakan anarkis.
“Sudah kita arahkan ke Polsek,” kata Camat Woha Irfan, saat berada di tengah-tengah kerumunan warga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi yang jelas terkait insiden saling serang tersebut. (Poros-07)
Situasi Desa Tente tiba-tiba memanas setelah beberapa warga Tente Kampo Toko berontak di jalan raya sekitar cabang Tente. Sementara beberapa warga Tente Rasabou tampak memenuhi ruas jalan di depan Bolly.
Aksi kejar-kejaran dua kelompok warga ini pecah di tengah komandan adzan isya di depan puskesmas Woha.
Aparat kepolisian yang turun ke lokasi tampak kesulitan melakukan negosiasi terhadap kedua kubu warga. Diketahui, ketegangan warga satu desa itu dipicu karena kasus penganiayaan terhadap beberapa warga Tente Kampo Toko yakni Prem dan Noris.
Belum diketahui pelaku penganiayaan tersebut. Namun, Prem dan Noris mengaku jika mereka dianiaya sekelompok warga Rasabou saat dirinya sedang menarik uang di ATM BNI.
Akibat penganiayaan itu, Prem mengalami luka lebam di wajah. Karena tidak terima dengan kasus pemukulan itu, membuat warga Kampo Toko berontak dan berupaya melakukan serangan.
Namun beruntung, upaya kepolisian dan Camat Woha Irfan DJ SH menenangkan situasi berbuah hasil. Para korban disarankan untuk melaporkan ke Polsek Woha dan tidak melakukan tindakan anarkis.
“Sudah kita arahkan ke Polsek,” kata Camat Woha Irfan, saat berada di tengah-tengah kerumunan warga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi yang jelas terkait insiden saling serang tersebut. (Poros-07)
COMMENTS