Dibaca Normal
Bima, Porosntb.com- Lagi-lagi kuli tinta diperlakukan tidak adil oleh aparat kepolisin saat melakukan peliputan. Kali ini terjadi di Bima Nusa Tenggara Barat, Oknum Aparat Kepolisian Polres Bima kota, melakukan intimidasi terhadap wartawan MNC Media.
Wartawan yang juga Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Bima, itu diintimdai saat meliput aksi Unjuk Rasa (Unras) Hardiknas, yang digelar oleh Front Mahasiswa dan Rakyat di depan halaman DPRD kabupaten bima, Rabu (2/5/2018) siang.
Korban Edy Irawan, mengaku dibentak dan diperlakan dengan kasar oleh beberapa oknum anggota Polisi saat sedang berusaha mengambil gambar penangkapan mahasiswa yang disertai pemukulan oleh beberapa angota polisi di halaman kantor Baznas yang tak jauh dari lokasi aksi.
Satu perstu sejumlah mahsiswa di amankan petugas bahkan dihakimi berkali-kali oleh oknum polisi. Saat itupun Wartawan MNC Media dengan tugas mulia meliput. Namun tak disangka intimidasi terhadapnya pun berlangsung.
"Saat itu sejumlah polisi langsung mendatangi saya (Edy Irawan, red) dan membentak agar tidak meliput, bahkan camera saya di matikan,"ungkapnya.
Lanjut Bob sapaan akrab lapangannya, oknum polisi mengintimidasinya agar video yang diambilnya, saat sejumlah oknum polisi yang menghajar mahasiswa agar dihapus. Selain itu bahasa kasar dengan nada keraspun didapatnya saat iya mengaku sebagai wartawan. Dan meskipun sudah diberitahu wartawan tambah Bob, beberapa oknum polisi tetap membentaknya agar video segera dihapus.
"Polisi meminta video penganiayaan terhadap mahasiswa itu di hapus,"terangnya.
Karena dianggap diintimidasi oleh polisi, Edy Irawan melaporkan kejadian itu ke Proopam Polres Bima Kota. Dan semumlah awak mediapun mendukung dan mendampingi saat laporan pengaduan tersebut.
“Kejadian ini sudah saya laporkan ke Propam Polres Bima Kota, dengan delik aduan Intimidasi dan menghalang halangi tugas jurnalis,"tuturnya.
Sementara Kasi Propam Polres bima kota, Aiptu Saidin SH, saat dimintai tanggalan terkait kasus tersebut dengan singkat tunggu aja prosesnya,"katanya.(Poros-11)
COMMENTS