Dibaca Normal
Bima, Porosntb.com-Center for Election and Political Party (CEPP) Bima menggelar seminar dalam rangka membahas arah dan kebijakan pembangunan NTB lima tahun kedepan. Seminar yang menjadi pembicara H Mori Hanafi S.Com ini adalah bentuk menindaklanjut dari survei bertatap muka dengan mahasiswa yang berusia 17-30 tahun yang dilakukan CEPP tentang rendahnya pengetahuan pemilih muda terkait isu strategis pembangunan daerah.
Inisiatif positif CEPP ini langsung direspon sejumlah pimpinan perguruan tinggi swasta di Bima. Yakni ketua STIE Bima, STIH Muhammadiyah Bima, STISIP Mbojo Bima, STKIP Bima dan STKIP Tamsis sebagai panelis dalam seminar tersebut.
Para peserta yang ikut ambil bagian lebih dari 350 orang didominasi oleh mahasiswa usia 17-30 tahun dan berlangsung di GSG Muhammadiyah belum lama ini.
Ketua CEPP Bima, Dr Ibnu Khaldun Sudirman MSi mengatakan, seminar tersebut menjelaskan tentang delapan isu strategis pembangunan daerah. Pertama, dari aspek pendidikan dan keagamaan. Yang spesifik dibahas soal pendidikan. Karena pendidikan akan memberikan peningkatan kapasitas PT swasta Bima Dompu.
"Juga membahas peningkatan mutu, SDM di tingkat SD hingga SMA dalam bentu beasiswa emas," terang Ibnu.
Selain itu, ketua STKIP Taman Siswa Bima ini juga menjelaskan soal fasilitas dan jaringan internet bagi sekolah untuk seribu pondok pesantren. Yang berikutnya adalah menyediakan dana talangan bagi sekolah untuk menjamin kelangsungan pendidikan.
Diakhiri dari aspek pendidikan itu sambungnya, adalah jaminan kesejahteraan yang layak bagi guru honorer. Ini kata dia, menjadi isu strategis. Selain itu, ada juga tambahan dari pendidikan adalah mengirim pelajar dan mahasiswa berprestasi ke kampus-kampus terbaik dalam maupun luar negeri.
"Ini isue strategis yang kita bahas dalam bidang pendidikan dan keagamaan," papar doktor jebolan UI ini.
Lalu soal pelayanan kesehatan juga menjadi isue strategis yang ikut dibahas dalam seminar tersebut. Seperti membangun Islamic Center di Bima-Dompu sebagai pusat kajian Islam, lalu membangun gelanggan olahraga. Juga membangun rumah sakit umum provinsi.
"Ini isue strategis pembangunan dan juga yang penting adalah beasiswa bagi mahasiswa," katanya.
Sedangkan isue untuk perempuan, 30 persen keterwakilan perempuan tetap diperhatikan. Yakni membangun pemberdayaan perempuan serta menciptakan 1000 wirausaha baru.
"Seminar ini sangat penting karena tidak banyak kelembagaan yang memberikan akses langsung kepada pemangku kebijakan dalam pembahasan di forum-forum resmi. Seminar pelatihan sudah cukup banyak, namun yang paling dibutuhkan oleh publik, ya seminar ini. Kegiatan ini juga sesuai misi CEPP dalam rangka meningkatkan pemilih muda yang cerdas," tutur dosen ilmu politik ini.
Pihaknya juga memberikan latihan bagi para pemangku kebijakan karena jarang sekali parpol, DPMDes memberikan kesempatan kepada pemangku kebijakan untuk berdebat secara terbuka melalui seminar seperti yang dilakukan CEPP. Ini menjadi tujuan CEPP dalam melaksanakan seminar tersebut.
"Para peserta sangat antusias, juga ada pertanyaan dari perwakilan perempuan dan para mahasiswa yang juga nanti akan terbantu dengan diskusi ini. Karena bisa mendengarkan secara langsung seperti apa arah kebijakan dan isue strategis pembangunan lima tahun kedepan," tutupnya. (Poros-07)
Inisiatif positif CEPP ini langsung direspon sejumlah pimpinan perguruan tinggi swasta di Bima. Yakni ketua STIE Bima, STIH Muhammadiyah Bima, STISIP Mbojo Bima, STKIP Bima dan STKIP Tamsis sebagai panelis dalam seminar tersebut.
Para peserta yang ikut ambil bagian lebih dari 350 orang didominasi oleh mahasiswa usia 17-30 tahun dan berlangsung di GSG Muhammadiyah belum lama ini.
Ketua CEPP Bima, Dr Ibnu Khaldun Sudirman MSi mengatakan, seminar tersebut menjelaskan tentang delapan isu strategis pembangunan daerah. Pertama, dari aspek pendidikan dan keagamaan. Yang spesifik dibahas soal pendidikan. Karena pendidikan akan memberikan peningkatan kapasitas PT swasta Bima Dompu.
"Juga membahas peningkatan mutu, SDM di tingkat SD hingga SMA dalam bentu beasiswa emas," terang Ibnu.
Selain itu, ketua STKIP Taman Siswa Bima ini juga menjelaskan soal fasilitas dan jaringan internet bagi sekolah untuk seribu pondok pesantren. Yang berikutnya adalah menyediakan dana talangan bagi sekolah untuk menjamin kelangsungan pendidikan.
Diakhiri dari aspek pendidikan itu sambungnya, adalah jaminan kesejahteraan yang layak bagi guru honorer. Ini kata dia, menjadi isu strategis. Selain itu, ada juga tambahan dari pendidikan adalah mengirim pelajar dan mahasiswa berprestasi ke kampus-kampus terbaik dalam maupun luar negeri.
"Ini isue strategis yang kita bahas dalam bidang pendidikan dan keagamaan," papar doktor jebolan UI ini.
Lalu soal pelayanan kesehatan juga menjadi isue strategis yang ikut dibahas dalam seminar tersebut. Seperti membangun Islamic Center di Bima-Dompu sebagai pusat kajian Islam, lalu membangun gelanggan olahraga. Juga membangun rumah sakit umum provinsi.
"Ini isue strategis pembangunan dan juga yang penting adalah beasiswa bagi mahasiswa," katanya.
Sedangkan isue untuk perempuan, 30 persen keterwakilan perempuan tetap diperhatikan. Yakni membangun pemberdayaan perempuan serta menciptakan 1000 wirausaha baru.
"Seminar ini sangat penting karena tidak banyak kelembagaan yang memberikan akses langsung kepada pemangku kebijakan dalam pembahasan di forum-forum resmi. Seminar pelatihan sudah cukup banyak, namun yang paling dibutuhkan oleh publik, ya seminar ini. Kegiatan ini juga sesuai misi CEPP dalam rangka meningkatkan pemilih muda yang cerdas," tutur dosen ilmu politik ini.
Pihaknya juga memberikan latihan bagi para pemangku kebijakan karena jarang sekali parpol, DPMDes memberikan kesempatan kepada pemangku kebijakan untuk berdebat secara terbuka melalui seminar seperti yang dilakukan CEPP. Ini menjadi tujuan CEPP dalam melaksanakan seminar tersebut.
"Para peserta sangat antusias, juga ada pertanyaan dari perwakilan perempuan dan para mahasiswa yang juga nanti akan terbantu dengan diskusi ini. Karena bisa mendengarkan secara langsung seperti apa arah kebijakan dan isue strategis pembangunan lima tahun kedepan," tutupnya. (Poros-07)
COMMENTS