Dibaca Normal
Bima, Porosntb.com.- Setalah melakukan latihan rutin selama dua bulan, 13 atlit terbaik Pencak Silat Bintang Timur (PSBT) Kabupaten Bima, akan uji coba melawan atlit pencak silat PPLP Nusa Tenggara Barat.
Menariknya, 13 atlit terbaik tersebut diundang ke Mataram untuk sparing guna menguji mental persiapan kejuaraan O2SN tingkat SMP, SMA dan Popwil mewakili NTB."kata pelatih Agus Supriadi S.Pd kepada Porosntb.com Jum'at siang tadi.
Lanjut Agus, kegiatan ini merupakan tradisi tiap tahun yang diprogramkan oleh Dinas Dikpora Kabupaten Bima untuk mengasah tehnik bertanding, terutama atlit cabor pencat silat.
Kegiatan ini juga telah diberi namaTry Out karena diadakan tiap tahun guna menguji kemampuan agar prestasi yang ditorehkan selama ini bisa kembali meraih juara dan membawa Medali Emas.
"Setiap kejuaraan, atlit dari cabor PSBT Bima selalu mengukir prestasi dan Try Out dengan PPLP NTB untuk menjaga sekaligus mengasa tehnik para atlit,"Ungkapnya.
Ditambahkanya, di ajang POPDA NTB 2018 kemarin, atlit Kabupaten Bima berhasil membawa pulang penghargaan 5 buah medali diantaranya satu medali emas, dua medali perak dan dua medali perunggu.
Dan inilah nama-nama atlit/ siswa yang akan berangkat try uot mewakili PSBT Kabupaten Bima sebanyak 13 orang yakni, Taufik Hidayat, Hardin Maulana Fadila, Muhamad dari SMA Kae Woha. Andri, Rosida, Admim Pramono, Yan Abimayu dari SMAN 1 Woha. Kalisom dari SMAN 1 Belo. Rizky Apriansyah dari SMPN 1 Belo. Andriani dan Amelia dari SMAN 1 Langgudu.
Dalam kegiatan Try Out kali ini, Pendiri PSBT sekaligus pelatih silat Agus, mengucapkan terimakasih kepada pihak Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Drs.Chaerunas. M.Pd, Nurdin,S.Pd. M.Si yang selalu mendukung dan membiayai kegiatan/kejuaraan pencak silat baik di tingkat Kabupaten, Propinsi dan tingkat Nasional.
Selain itu ucapan terimakasih juga kepada Kepala Sekolah masing-masing atlit yang mendukung berlangsungnya atlit dibima. Harapanya, para pendukung bisa mendoakan agar kejuaraan O2SN tingkat SMP, SMA dan Popwil, 13 atlit dari PSBT Bima dapat meraih medali.
"Tanpa dukungan moral dua orang dan kepala sekolag tersebut, mungkin silat di Kabupaten Bima tidak akan pernah maju sperti sekarang,"sanjungnya. (Poros-11)
COMMENTS