Dibaca Normal
Bima, porosntb.com-Mahasiswa PPL-KKN Terpadu STKIP Taman Siswa Bima Posko Desa Sakuru Kecamatan Monta menggelar seminar bahaya aborsi dan kekerasan seksual pada anak dan perempuan. Seminar ini sebagai salah satu program kerja mahasiswa PPL-KKN Terpadu angkatan 3. Serta menyikapi Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi dan UU Perlundungan Anak.
Seminar yang diselenggarakan di aula kantor desa setempat itu dihadiri sejumlah peserta dari siswa SMPN 4 Monta. Selain itu, juga ada dari tokoh pemuda, perempuan, masyarakat dan tokoh agama.
Seminar tersebut menampilkan dua pembicara yakni Bidan Koordinator Puskesmas Monta Dewi Asnah AMd Keb dengan materi aborsi. Sedangkan satu pemateri lagi dari Kapolsek Monta IPTU Edi dengan materi seputar hukum aborsi, kekerasan perempuan dan anak.
Banyak hal dibicarakan dalam seminar sehari itu. Berbagai masukan termasuk tindak lanjut dari seminar diungkap sejumlah peserta pada seminar yang dipandu dosen pembimbing Hardiansyah MPd tersebut.
Pada kesempatan itu Hardiansyah MPd menyampaikan, aborsi merupakan suatu kejahatan yang durhaka dan tergolong dosa berat. Para pelakuknya harus dijerat hukum. “Islam menolak aborsi yang dikehendaki secara langsung dengan alasan apapun,” tegasnya.
Dia berharap dengan seminar tersebut masyarakat khususnya remaja bisa menghindari seks bebas dan aborsi. “Semoga kegiatan ini bisa mengedukasi masyarakat akan bahaya aborsi,” ujarnya.
Disamping itu, para narasumber Kapolsek dan Puskesmas diberikan sertifikat penghargaan.
Sementara Ketua STKIP Taman Siswa Bima Dr Ibnu Khaldun Sudirman MSi mengatakan, pasca dilepas oleh Sekda Bima bulan lalu, mahasiswa PPL-KKN Terpadu sudah banyak memberi dedikasi bagi masyarakat. Mereka sudah menjalankan peran strategis Tri Dharma perguruan tinggi.
“Antara lain membangun iklim yang kondusif dalam menjalankan program. Seperti fisik, karakter masyarakat desa serta pembangunan non fisik,” ungkapnya.
Menurut dia, kampus setempat mendapat amanah dari pemerintah daerah untuk menjalankan program kerja sesuai visi Bima Ramah. Pihaknya juga diminta untuk menginisiasi kegiatan keagamaan.
“Memang ini menjadi program unggulan di kampus kita. Melalui pendidikan karakter dalam mengembalikan nilai keislaman. Baik dalam bentuk literasi baca Quran maupun keilmuan,” tutur dosen ilmu politik ini.
Diakui, selama sebulan terjun ke masyarakat, interaksi antara masyarakat dan mahasiswa PPL-KKN terpadu yang tersebar di 22 lokasi sangat baik. Begitu juga hubungan yang terjalin antara kampus dan masyarakat sudah relatif berjalan dengan baik.
“Selain program literasi, kita juga membangun kesadaran lingkungan. Kita berikan ruang yang proporsional kepada mahasiswa untuk menjalankan program sadar lingkungan. Seperti baksos, maupun kegiatan lain yakni mendukung semaraknya HUT RI,” terang doktor jebolan UI ini.
Pihaknya berharap, tren positif ini bisa dipertahankan. Karena pihaknya akan memberikan penghargaan umroh bagi 10 dosen pembimbing terbaik, jika kampus sudah punya sponsor.
“Kita juga akan monitoring kegiatan PPL di sekolah. Karena selama tiga tahun terakhir daya serap mahasiswa yang PPL di sekolah cukup tinggi. Banyak sekolah yang langsung menawarkan mahasiswa kami untuk menjadi tenaga pendidikan di sekolah setempat,” pungkasnya. (Poros07)
COMMENTS