Dibaca Normal
Bima, Poros NTB.-Upaya keras SMAN 1 Woha Kabupaten Bima untuk kembali mengulang kesuksesan melenggangkan siswanya ke istana negara sebagai anggota Paskibraka seperti tahun lalu, nyaris berhasil.
Putri Salsabila, siswi Kelas X yang diutus ke Provinsi NTB untuk ikut seleksi anggota Paskibraka Tngkat Nasional akhirnya dinyatakan tidak lolos.
Padahal, berbekal prestasi Peringkat 2 di Tingkat Provinsi, Putri dinilai punya peluang besar untuk kembali mengulang kegemilangan seniornya, Agus Putra Pratama.
Menilik fisik secara keseluruhan, Putri memang layak. Ia punya rupa yang oriental dengan tinggi badan ideal 167 cm sebagai syarat anggota paskibraka. Tingkat intelegensia serta kemampuan baris berbaris juga memadai .
"Dia (Putri) sangat ideal untuk menjadi anggota Paskibraka tingkat Nasional, baik dari facenya, tinggi badannya, dan intelegensinya," aku Najamuddin, M.Pd, kepala Sekolah SMAN 1 Woha, Jum'at (10/8/18) pagi tadi.
Namun sayang, kata Najamuddin, seleksi ketat di tingkat Provinsi, menghempaskan impian putri, karena bagian lengannya sejak lahir memang sedikit bengkok seperti terkilir.
Meskipun secara kasat mata "cacat kecil" ini tidak nampak dan mempengaruhi performancenya saat bertugas sebagai anggota paskibraka, namun seleksi super ketat Tim Provinsi tidak "memaafkan" cela sekecil itu.
"Sayang memang," ujar Najamuddin, "Tapi kita tidak terlalu kecewa karena putri tidak lolos bukan karena masalah penampilan keseluruhan dan kemampuan baris berbarisnya yang buruk. Namun karena secara lahiriah, ia memiliki bagian lengan yang tidak lurus," imbuhnya.
Pihaknya sendiri mengaku puas bisa mengantarkan dua orang dari 5 orang utusan Kabupaten Bima di Paskibraka Tingkat Provinsi, Yaitu Putri Salsabila dan Zulfadlil Adhin, yang juga siswa Kelas X yang keduanya berasal dari Desa Talabiu.
Sementara tiga lainnya, berasal dari siswa SMAN 1 Bolo, SMAN 2 Bolo, dan SMAN 1 Sape.
Untuk Paskibraka tingkat Kabupaten Bima sendiri, SMAN 1 Woha mengutus 11 siswanya yang terdiri dari 4 putri dan 7 Putra, yang saat ini sedang menjalani proses karantina di Sekolah Al-Maliki.
Meskipun jumlah siswanya yang berkontribusi dalam Paskibraka tahun ini, berkurang dibanding tahun lalu. Namun sejatinya Secara Prestasi, SMAN 1 Woha masih menjadi sekolah penyumbang anggota paskibraka terbanyak, baik di Tingkat Kabupaten maupun Provinsi.
Predikat SMAN 1 Woha sebagai "Gudang anggota Paskibraka" tidaklah memudar karenanya. (Aden)
Putri Salsabila, siswi Kelas X yang diutus ke Provinsi NTB untuk ikut seleksi anggota Paskibraka Tngkat Nasional akhirnya dinyatakan tidak lolos.
Padahal, berbekal prestasi Peringkat 2 di Tingkat Provinsi, Putri dinilai punya peluang besar untuk kembali mengulang kegemilangan seniornya, Agus Putra Pratama.
Menilik fisik secara keseluruhan, Putri memang layak. Ia punya rupa yang oriental dengan tinggi badan ideal 167 cm sebagai syarat anggota paskibraka. Tingkat intelegensia serta kemampuan baris berbaris juga memadai .
"Dia (Putri) sangat ideal untuk menjadi anggota Paskibraka tingkat Nasional, baik dari facenya, tinggi badannya, dan intelegensinya," aku Najamuddin, M.Pd, kepala Sekolah SMAN 1 Woha, Jum'at (10/8/18) pagi tadi.
Namun sayang, kata Najamuddin, seleksi ketat di tingkat Provinsi, menghempaskan impian putri, karena bagian lengannya sejak lahir memang sedikit bengkok seperti terkilir.
Meskipun secara kasat mata "cacat kecil" ini tidak nampak dan mempengaruhi performancenya saat bertugas sebagai anggota paskibraka, namun seleksi super ketat Tim Provinsi tidak "memaafkan" cela sekecil itu.
"Sayang memang," ujar Najamuddin, "Tapi kita tidak terlalu kecewa karena putri tidak lolos bukan karena masalah penampilan keseluruhan dan kemampuan baris berbarisnya yang buruk. Namun karena secara lahiriah, ia memiliki bagian lengan yang tidak lurus," imbuhnya.
Pihaknya sendiri mengaku puas bisa mengantarkan dua orang dari 5 orang utusan Kabupaten Bima di Paskibraka Tingkat Provinsi, Yaitu Putri Salsabila dan Zulfadlil Adhin, yang juga siswa Kelas X yang keduanya berasal dari Desa Talabiu.
Sementara tiga lainnya, berasal dari siswa SMAN 1 Bolo, SMAN 2 Bolo, dan SMAN 1 Sape.
Untuk Paskibraka tingkat Kabupaten Bima sendiri, SMAN 1 Woha mengutus 11 siswanya yang terdiri dari 4 putri dan 7 Putra, yang saat ini sedang menjalani proses karantina di Sekolah Al-Maliki.
Meskipun jumlah siswanya yang berkontribusi dalam Paskibraka tahun ini, berkurang dibanding tahun lalu. Namun sejatinya Secara Prestasi, SMAN 1 Woha masih menjadi sekolah penyumbang anggota paskibraka terbanyak, baik di Tingkat Kabupaten maupun Provinsi.
Predikat SMAN 1 Woha sebagai "Gudang anggota Paskibraka" tidaklah memudar karenanya. (Aden)
COMMENTS