Dibaca Normal
Bima, Poros NTB.- Sejumlah pegawai Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Bima, mengklaim, ratusan pegawai PDAM Bima, baik yang ada di kantor cabang maupun Kecamatan, belum terima gaji hingga 8 bulan. Terhitung Januari hingga September 2018.
Mereka
meminta kepada Direktur PDAM yang baru, H. Haer, untuk memperjuangkan nasib
gaji mereka yang tidak jelas kepada Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri.
Sejumlah pegawai PDAM Bima yang enggan disebutkan identitasnya,
mengeluhkan gaji mereka yang tidak jelas pembayarannya hingga 8 bulan.
“Kami
terpaksa meminjam kiri kanan uang pada tetangga dan keluarga dekat untuk
keperluan rumah tangga, terutama untuk biaya sekolah anak,” tutur mereka di
kantornya, Selasa (18/9).
Akibat
penunggakan 8 bulan gaji tersebut, mereka juga mengaku sampai menjadi tukang
ojek sepulang kantor untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Tak hanya
untuk kebutuhan hidup keluarga, sejumlah pegawai PDAM Bima juga kerap
dikejar-kejar pihak Bank di kantornya, guna menagih tunggakan pembayaran uang
bank mereka yang belum disetor.
“Susah, pihak
bank mengancam akan melaporkan kita ke polisi, karena belum setor lama,”
polosnya.
Apabila permasalahan
ini tidak diperjuangkan oleh Direktur PDAM
yang baru diangkat sebulan ini, mereka mengancam akan melakukan mogok kerja secara serentak, hingga
gaji mereka dapat dibayarkan dengan segera selama 8 bulan atau sekurang-kurannya 4 bulan untuk menutupi
utang mereka.
“Kami minta
Direktur PDAM perjuangkan nasib kami jangan hanya diam saja,” tuntut mereka.
Sementara
itu, Direktur PDAM Bima, H. Haer, saat hendak dikonfirmasi tidak ada ditempat. Namun berdasarkan pengakuan
direktur Keuangan PDAM Bima, H. Abdullah, yang akarba disapa H. Dul,
membenarkan penunggakan gaji pegawai.
“Tapi bukan 8
bulan. Hanya 6 bulan saja, karena pendapatan PDAM Bima minus setiap bulan dan kalaupun ada uang yang
masuk diutamakan untuk bayar listrik dulu sementara gaji pegawai dibayar
cicil.” Terangnya.
Terkait
solusi penunggakan gaji pegawai, H. Dul, menolak berkomentar. (Jedo)
COMMENTS