Dibaca Normal
![]() |
Taufikurrahman, SH (Photo credit : kahaba) |
Bima, Poros NTB.- Menanggapi hangatnya bahasan
upaya pemulihan total PDAM Bima yang menuntut pihak Pemkot untuk ikut ambil bagian,
anggota Komisi II DPRD Kota Bima, Taufikurrahman, SH, malah mempertanyakan sejauh mana Pihak
Kabupaten Bima sendiri menggelontorkan anggaran untuk memulihkan PDAM yang nota
bene asetnya tersebut.
Karena menurutnya, Pemkot sendiri sudah
banyak “berkorban” untuk PDAM Bima.
Sementara Pemkab, terkesan terus meminta
uluran tangan pihak lain.
Baca Juga :
Ingin Bangun PDAM Sendiri, Pemkot Layak Dinilai Tidak Bertanggung Jawab
Pemkot Ingin Bangun PDAM Sendiri, Kenapa Tidak?
Baca Juga :
Ingin Bangun PDAM Sendiri, Pemkot Layak Dinilai Tidak Bertanggung Jawab
Pemkot Ingin Bangun PDAM Sendiri, Kenapa Tidak?
Ia lantas memaparkan sejumlah dana yang disalurkan
Pemkot untuk PDAM Bima yang mencapai miliaran rupaiah.
“Lalu sejauh mana Pemkab sendiri
menggelontorkan dana untuk PDAM?” Tanya dia retoris, saat ditemui di ruang
kerjanya baru-baru ini bersama rekan sekomisinya, Zaidin H. Ishaka.
Taufik mengungkapkan, pada prinsipnya mereka memang
punya keinginan untuk memiliki PDAM sendiri.
“Berdasarkan pimpinan (Wakil DPRD Kota,
Alfian Indrawirawan) kemarin (saat hearing), daripada menghibahkan dana untuk
PDAM Bima, lebih baik membangun PDAM sendiri.” Tuturnya.
Di sisi lain, ia menyatakan lebih dari
separuh warga Kota Bima yang tersebar di 41 kelurahan saat ini mengalami krisis
air bersih.
Kata dia, tiap kali turun reses menjumpai
konstituennya, hampir setiap kelurahan yang dikunjunginya mengeluhkan
kekurangan air bersih.
“Sekitar 65 persen dari 41 kelurahan
mengalami krisis air bersih,” tutur Taufik kurang yakin. “Tapi pastinya lebih
dari 50 persen,” imbuh duta PDIP ini.
Bersama rekan-rekannya di fraksi PDIP, taufik
mengaku serius mengingatkan Pemkot agar tidak lalai mengupayakan pemenuhan
kebutuhan air bersih warga. (Teddy)
COMMENTS