Dibaca Normal
Bima, Poros NTB.- Berdasarkan
data di Badan Pegawai Daerah (BKD)
Kabupaten Bima per 2 Oktober, baru 250 pelamar yang terdaftar menjadi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari 352 formasi yang dijatah.
Sedikitnya
pelamar yang mendaftar ini lebih disebabkan karena padatnya pengunjung situs
pendaftaran, sehingga sulit diakses.
Karena itu,
untuk Provinsi NTB, pendaftaran CPNS diperpanjang hingga 15 Oktober 2018 baik
dari jalur umum maupun K2.
Boleh
dibilang Kabupaten Bima sendiri beruntung kali ini. Awalnya “hanya” 240 formasi
yang diusulkan, tapi Pemerintah Pusat memberi lebih. Yakni 352 formasi.
Banyaknya
formasi ini, membuat banyak pula para Calo yang berpetualang mencari mangsa.
Sekda
Kabupaten Bima, Drs HM. Taufik HAK, meminta kepada para pelamar CPNS agar
jangan sampai menjadi mangsa para calo yang mengaku bisa memuluskan mereka lolos menjadi CPNS.
“Semua itu
bohong belaka. Karena semua hasil soal ujian tes akan diperiksa di pusat,”
ujarnya.
Kendati
himbauan Sekda benar adanya, namun tak sedikit yang menganggapnya retorika, dan
masih ikut pusingan dadu yang digulir Calo CPNS.
Apalagi para
Calo ini, bukan hanya “orang luar”, tapi juga “orang dalam”.
Seperti
mencuatnya kasus dugaan penipuan oleh calo yang berstatus pengawas SMP.
Korbannya pun
bukan sembarang orang, bahkan ada yang berstatus guru.
Pengakuan
seorang guru yang menjadi korban penipuan, pelaku mengaku atas perintah orang
pusat yang berjanji bisa meloloskan para pelamar CPNS dengan perjanjian harus
dibayar 100 juta untuk ijazah SMA dan 150 juta untuk Ijazah Sarjana.
Uangpun
disetor. Nyatanya janji pelaku tak kunjung wujud.
Percayalah,
banyak calo yang hanya sekedar mengadu untung. Menjaring mangsa sebanyaknya.
Yang lulus murni tapi kebetulan sudah setor uang, dianggapnya dilicinkan.
Sebaliknya, syukur-syukur uang kembali. Tapi
kebanyakan hangus.
(Edo)
COMMENTS