Dibaca Normal
inilah detik-detik kecelakaan maut itu terjadi |
Bima, porosntb.com-Malang nian nasib Erlina Purwanti. Siswi
SMAN 1 Belo asal Desa Cenggu itu harus meregang nyawa secara mengenaskan usai
diserempet dumptruk di jalan Buya Hamka (jalan Lintas Tente-Bima) Desa Tente
Kampo Rasabou Kecamatan Woha, Sabtu (13/10/18) siang. Kecelakaan maut tersebut
terekam CCTV sebuah toko.
Dalam video tersebut, korban dibonceng teman sekolahnya
Nurilah dari arah Tente menuju Bima. Di depan kendaraan korban, mobil pick up
yang terparkir perlahan bergeral dan hendak masuk ke ruas jalan. Kondisi
tersebut membuat pengendara motor Nurilah kaget dan menekan keras rem depan
kendaraan. Akibatnya, kendaraan kurang keseimbangan dan terjatuh. Naasnya, saat
bersamaan muncul dumptruk dari arah berlawanan dan menyerempet badan korban.
Korban langsung diangkut oleh warga dan Babinsa Desa Tente
Sertu Iyek Faris menuju Puskesmas Woha. Karena kondisnya yang cuku serius dan
mengalami pendarahan berat di kepala, membuat tenaga medis merujuknya ke RSUD
Bima.
Setelah beberapa jam koma di UGD RSUD Bima, korban tidak bisa
diselamatkan. Lina, begitu korban akrab disapa, menghembuskan nafas terakhirnya
di RSUD dan langsung dibawa ke rumah duka di Desa Cenggu kecamatan Belo.
Sementara rekannya yang mengendarai sepeda motor selamat dari
maut dan hanya mengalami luka lecet di kepala dan langsung dibawa pulang
keluarga.
Sedangkan dumptruk yang menyerempet korban, dikabarkan kabur
menuju selatan arah Desa Tente dan Desa Tenga. Kepolisian Polsek Woha langsung
mengamanbkan kendaraan korban.
Saksi mata yang juga Babinsa Tente Sertu Iyek Faris mengaku,
dumptruk yang menyerempet korban langsung kabur. Dia langsung berkoordinasi
dengan Polsek Woha untuk mengumpulkan rekaman CCTV di sekiat kejadian.
“Truk itu mengangkut barang rongsokan. Tidak bisa kita kejar
karena harus mengevakuasi korban,” ujarnya saat ditemui di puskesmas Woha.
Sementara guru SMAN 1 Belo Wahyuddin SPd mengaku, jika korban adalah
siswi terbaik di sekolah. Karena hari Selasa lusa, korban dijadwalkan akan
menuju Mataram untuk membela provinsi di ajang voli antar wilayah di Indonesia.
Karena hanya Erlina satu-satunya yang terpilih di NTB sebagai toser terbaik
yang akan mewakili Bima.
“Nasib berkata lain. Harusnya dia berangkat hari Selasa lusa
ke Mataram. Bahkan, tadi pagi saya sudah sarankan dia untuk mengambil uang transport
di bendahara sekolah,” ratapnya.
Sementara keluarga korban yang memenuhi area Puskesmas Woha
tak kuasa menaha isak tangis. Seakan tidak percaya gadis 16 tahun itu akan
meninggalkan mereka untuk selama-lamanya. (poros-07)
COMMENTS