Dibaca Normal
Bima, porosntb.com-Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat
Nasional di Medan Sumatera Utara sudah berlangsung. Nama Heri Kuswanto utusan
Kafilah DKI Jakarta menjadi yang terbaik untuk kategori tilawah tingkat dewasa.
Namun siapa yang menyangka jika peraih juara satu lomba baca Al
Quran ini adalah warga Kabupaten Bima. Seperti diketahui, Heri Kuswanto
merupakan putra kelahiran Desa Tambe Kecamatan Bolo.
Pria 35 tahun itu beberapa tahun lalu memang sudah meninggalkan
daerah kelahirannya. Dia berkelana meninggalkan Desa Tambe Kabupaten Bima
menuju Kalimantan Barat. Hanya beberapa bulan di Kalbar, anak ke empat dari
pasangan M Saleh Ismail dan Mardiah ini berkecimpung di dunia tilawah dan
mengikuti MTQ dari tingkat desa hingga provinsi.
Pada akhirnya, dia diutus mewakili provinsi setempat
mengikuti MTQ Nasional di Ambon Tahun 2012 dan meraih posisi 7 besar.
Usai mengikuti MTQ tersebut, Heri bergeser dan hijrah ke Ibu Kota
Jakarta. Hingga kini, dia menetap di Kota Metropolitan tersebut
bersama keluarganya.
“Usai MTQ di Ambon saya langsung menuju ke Jakarta. Ini saya
lakukan untuk lebih memaksimalkan potensi yang saya miliki,” ujar Heri, saat
dihubungi Radar Tambora.
Setelah menetap di Jakarta, potensi yang dimiliki terus diasah.
Namun pada 2014 lalu, dia justru diutus untuk mewakili Provinsi Banten pada MTQ
Nasional di Batam Kepulauan Riau.
“MTQ di Batam, saya hanya mampu berada pada peringkat ke empat,”
terang bapak dua anak ini.
Kemudian pada tahun 2016, barulah dia mewakili DKI Jakarta
mengikuti MTQ tingkat Nasional yang berlangsung di Mataram Provinsi NTB. Dan
meraih peringkat ke lima dari peserta lainnya.
“Tahun 2018 ini saya kembali mewakili DKI Jakarta mengikuti MTQ di
Medan. Alhamdulillah saya berhasil meraih juara pertama untuk golongan tilawah
dewasa,” ungkap suami Jumrah Binti Yusuf ini.
Kata dia, hijrah merupakan bagian dari sunnah Rasulullah dan itu
sesuatu yang sangat dianjurkan.
“Saya meninggalkan Bima bukan tak ada peluang. Tapi hanya ingin
berhijrah dan memaksimalkan potensi sebelumnya yang saya miliki,” ungkapnya.
Dia berharap pada generasi Bima khususnya untuk tetap istiqomah
dengan Alquran dan terus mempelajarinya. Sekaligus memuliakan mereka yang telah
mengajari Alquran dan kedua orang tua.
“Memiliki kemauan yang tinggi untuk belajar dengan bertalaqqi
langsung kepada guru yang ahli di bidangnya. Hanya itu kunci agar bacaan kita
bagus dan indah,” tuturnya.
Sementara itu, orang tuanya, M Saleh Ismail bangga dengan prestasi
yang diraih anaknya tersebut. Apalagi ini untuk kelas golongan dewasa tingkat
Nasional.
“Kita bangga, ananda Heri bisa tampil baik. Sekaligus menjadi
jawara pada MTQ Nasional di Sumut,” ungkapnya.
Diakui, pada masa kanak-anak, Heri pernah dua kali mengikuti MTQ
Nasional. Sekitar tahun 2000 an yang berlangsung di Jakarta dan Palu.
“Saat golongan remaja, ananda Heri hanya sampai di tingkat
Kabupaten Bima,” ungkapnya.
Dia berharap agar Heri tetap rendah hati dan tidak sombong. Tetap
istiqomah berlatih, karena masih ada lagi lomba selanjutnya yang dihadapi yakni
tingkat Internasional. (poros-05)
COMMENTS