Dibaca Normal
Bima, porosntb.com-Kasus dugaan pencabulan terhadap siswi di SMAN 1 Lambitu yang diberitakan media ini beberapa waktu lalu diklarifikasi kembali oleh pihak sekolah.
Kepala SMAN 1 Lambitu Arifuddin melalui Realesenya meluruskan jika saat itu tidak terjadi kasus pencabulan. Dia menceritakan, kejadian yang sesungguhnya sekitar pukul 08.30 Wita pada saat jam olahraga ada sebagian siswa yang main bola kaki dan sebagaian siswi main voli.
Namun pada saat itu siswi yang main voli melakukan smash hingga akhrinya bola jatuh ke arah toilet. Siswi yang berinisial A tersebut mengambil bola dengan posisi lari. Sementara siswa yang berinisial S, A dan T sedanga asyik main bola kaki dan tidak melihat ada si A yang lari mengambil bola hasil smash.
"Hingga akhirnya terjadi tabrakan antara siswi itu dan tiga siswa yang main bola. Ketiga siswa yang dituduh melakukan pelecehan seksual juga membantah bahwa mereka tidak memiliki sediktipun unsur kesengajaan untuk menabrak apalagi menggiring si A ke toliet untuk dicabuli secara bersama-sama. Itu semua tidak benar," ungkapnya.
Dia menjelaskan, bahwa untuk mengantisipasi kesalapahaman antara siswa tersebut akhirnya pihak sekolah memanggil kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan memanggil orang tua siswa sehari setelah kejadian.
"Dalam pertemuan ini pihak sekolah menghadirkan pihak desa dan ketua komite untuk memfasilitasi menyelesaian persoalan tersebut. Akhirnya orang tua siswi menerima dan melakukan perdamaian," tutupnya. (Poros-07)
COMMENTS