Dibaca Normal
Bima, porosntb.com-Tikungan maut di Desa Runggu Kecamatan
Belo Kabupaten Bima kerap memakan korban. Tikungan tajam 70 derajat tersebut memang
sangat ekstrem. Selain gelap, tikungan di perbatasan Runggu dan Cenggu itu
tidak memiliki pembatas jalan. Padahal, tepat di pinggir aspal adalah bibir
sungai yang cukup dalam.
Tikungan ini konon memiliki sejarah kelam. Banyak warga
yang sudah meregang nyawa di sungai tersebut. Salah satunya adalah warga asal
daerah Jawa. Hingga kini, warga setempat menyebut tikungan itu sebagai tikungan
Jawa.
Banyak hal berbau mistis di lokasi. Bahkan, tidak sedikit
warga sekitar melihat sosok aneh dan menyeramkan. Selain itu, juga kerap
ditemukan ular berukuran raksasa yang terlentang di tikungan tersebut. Dengan
peristiwa ini semakin menguatkan jika tikungan tersebut kerap “meminta jatah”.
Bagi pengendara yang baru menjajal medan ini harus
berhati-hati, apalagi jika berkendara di malam hari. Agar bernasip sama seperti
Muja Mukti Ali. Pria 21 tahun itu menjadi korban ekstremnya tikungan tersebut.
Pemuda asal Desa Pekat Dompu ini mengendarai mobil sport
dari arah Tente menuju Desa Runggu. Rencananya dia dan rekannya Ismail (20)
akan menuju Desa Kaboro. Namun, perjalanan mereka harus kandas di tikungan
Jawa.
Mobil jenis Suzuki Pajero Sport warna merah itu terjun
bebas ke sungai sekitar pukul 20.30 Wita Minggu (14/1018). Dua orang korban
yakni sopir dan penumpang selamat dan tidak mendapatkan luka yang serius.
Mereka langsung dirawat di Puskesmas Belo. Sementara kendaraan bernomor polisi DR
1878 XC itu rusak parah. Seluruh badan mobil ringsek.
Kepolisian Sektor Belo langsung melakukan olah TKP. Anggoat
Polsek Belo Bripka Jefri mengaku sudah mengevakuasi pemilik mobil dan memintai
keterangan awal. Untuk tindakan selanjutnya, pihaknya akan mengevakuasi bangkai
mobil dari dasar sungai dengan meminta bantuan alat berat.(poros-07)
COMMENTS