Dibaca Normal
Bima, Poros NTB.- Setelah sukses melaksanakan UNBK Tahun Ajaran
2017/2018, awal April lalu. SMAS Kae Woha Bima dipastikan akan kembali menggelar
UNBK untuk TA 2018/2019 yang dijadwalkan berlangsung mulai 2 April 2019
mendatang.
SMAS Kae Woha memang dikenal sebagai sekolah
swasta yang kompetitif dalam hal meningkatkan kualitas pendidikan bagi
siswanya.
Sementara untuk
menunjang pelaksanaan UNBK 2019 nanti, SMAS Kae Woha menggelar simulasi UNBK
bagi 201 siswanya yang telah terdaftar sebagai peserta UN, sejak Senin (11/12)
kemarin, sebagaimana dijadwalkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Penilaian
Pendidikan, akan berakhir Kamis (14/12) esok.
Sayangnya, hari
pertama, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, simulasi tidak bisa
dilangsungkan karena adanya kendala dari server pusat. Sehingga server lokal di
SMAS Kae Woha kesulitan untuk login dan melakukan sinkronisasi dengan server
pusat.
”Tapi bukan hanya di
SMAS Kae saja yang tidak bisa simulasi Senin (11/12) kemarin,” tutur Furkan,
S.Pd, Wakasek SMAS Kae, saat ditemui di kantornya, Selasa (12/12) kemarin.
Karena kata Furkan,
server pusatnya yang bermasalah, jadi semua sekolah tidak bisa melakukan
sinksronisasi.
Sebutnya, untuk
sarana pendukung simulasi UNBK sendiri, pihak SMAS Kae sudah siap 100 porsen. 2
server lokal dan 70 komputer client sudah
disiapkan jauh hari dan diujicobakan kelayakannya untuk dipakai simulasi.
“Bahkan ada komputer
yang lebih sebagai cadangan jika ada kendala pada komputer client,” tukas
Furkan.
Jadi, tambahnya, saat
simulasi hari kedua, Selasa (12/12) kemarin untuk Mapel Matematika, semuanya
terlaksana sesuai jadwal dan tanpa kendala sedikitpun.
Ia berharap,
selanjutnya di hari ketiga untuk Mapel Bahasa Inggris sampai hari keempat untuk
Mapel Teori Kejuruan, semuanya berjalan normal.
Dalam simulasi
tersebut, dibagi 3 sesi. 70 orang siswa diikutsertakan dalam setiap sesinya.
Sementara itu, Ketua
Yayasan SMAS Kae, Drs. H. Muhaimin, ia menilai, simulasi bukan sekedar berguna
untuk siswa, dalam hal membuat siswa cakap teknologi dan membiasakan siswa menggunakan
komputer saat UN. Tapi juga berguna untuk meningkatkan kapasitas akademis bagi guru
Mapel UN.
Ibarat pepatah "sambil menyelam minum air", iapun mengkonsolidasi
semua guru Mapel yang diujikan sebagai pendamping siswa, agar memanfaatkan
momen simulasi untuk menyusun prediksi soal yang berbasis K-13 dan
mensosialisasikannya kepada siswa.
“Jadi simulasi ini, bukan
hanya agar siswa tidak kaget menggunakan komputer saat UNBK nanti. Tapi juga,
agar guru mampu mprediksi soal agar siswa tidak kaget dengan soal-soal yang
dihadapinya saat UNBK,” papar H. Muhaimin.
Ia yakin, jika guru
mampu memprediksi soal-soal yang akan keluar saat UNBK, maka Surat Hasil Ujian
Nasional (SHUN) siswa akan meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, simulasi
tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Kali ini, guru Mapel UN bisa
mendaftar di server pusat untuk ikut login dan langsung melihat soal-soal yang
disimulasikan. Sementara sebelumnya, hanya siswa yang diperkenankan login.
H. Muhaimin pun,
tidak menyia-nyiakan “perubahan positif” tersebut untuk dimanfaatkan sebagai
wahana bagi guru untuk menyusun prediksi soal UNBK. (Aden)
COMMENTS