Dibaca Normal
Siswa SMPN 1 Woha, nampak serius mengikuti sesi simulasi UNBK, Selasa (18/12/18) |
Bima,
Poros NTB.- Sebanyak 398 orang siswa SMPN 1 Woha yang terdaftar sebagai peserta
Ujian Nasional (UN) menjalani simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Simulasi
tersebut sedianya dijadwalkan Senin (17/12) hingga Kamis (20/12). Namun
terpaksa diundur Selasa (18/12) sampai Jumat (21/12), lantaran server pusatnya bermasalah
sehingga tidak bisa dilakukan sinkronisasi.
Pantauan
wartawan media ini, simulasi yang berlangsung Selasa kemarin untuk Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia berjalan lancar. Selanjutnya, Mapel Matematika,
Bahasa Inggris, dan IPA Terpadu akan dilangsungkan hari berikutnya.
Terkait
sarana komputer, ada 4 server dan “hanya” 68 komputer client yang tersedia
dtempatkan dalam 2 ruangan.
“Jadi
dalam satu ruangan ada 2 server dan 34 klient. Tiap server melayani 17 client,”
tutur Aswardiansyah, S.Pd, Proktor UNBK SMPN 1 Woha.
“Idealnya,
tiap server ditempatkan dalam satu ruangan. Jadi mestinya 4 ruangan. Masing-masing
ruangan terdiri dari 34 client, tambah satu untuk cadangan. Boleh dibilang (klient)
yang ada saat ini baru separuh dari yang dibutuhkan,” imbuh Aswar.
Jika
dikalkulasi, total kebutuhan client sejumlah 137 unit dan 5 unit server,
termasuk cadangan. Sementara yang tersedia saat ini hanya ada 68 unit client
dan 1 unit server.
Kekurangan
ini, kata dia, karena 20 unit klient dan 1 unit server SMPN 1 Woha dipinjam pakai
oleh pihak BKD Kabupaten Bima untuk keperluan ujian CPNS kemarin.
“Yang
urgen itu klient. Kalau server sudah mencukupi dan sudah kita upgrade agar sesuai
standar.” Tukas Aswar.
Untuk
menambal kekurangan klient tersebut, menurutnya, Kepala Sekolah SMPN 1 Woha,
Drs. Mukhtar Pua tengah meminta kembali computer yang dipinjam pakai BKD.
Sementara
itu, Wakasek Kurikulum SMPN 1 Woha, Bustanuddin, S.Si, mengatakan, untuk
kelancaran kegiatan Simulasi Satu ini, pihaknya terpaksa menyiasati dengan
memangkas jam masuk siswa.
“Mestinya
jam masuk tiap siswa, 2 jam. Terpaksa kita pangkas menjadi 1 jam, sehingga keseluruhan
siswa bisa ikut simulasi walaupun kekurangan klient, ” terang Bustan.
Sementara
dalam satu hari, simulasi dibagi menjadi 3 sesi, dan tiap sesi mengikutkan 34
siswa dalam 1 ruangan.
“Yang
kita prioritaskan pada simulasi satu ini, siswa bisa login dan logout serta
memperkenalkan soal-soal dulu. Terus, mereka belajar mengoperasikan computer agar
lancar,” tambahnya.
Saat
simulasi kedua nanti, kata Bustan, siswa akan difokuskan untuk memecahkan
soal-soal yang ada dalam simulasi. (ADV)
COMMENTS