Dibaca Normal
![]() |
Ketua STKIP Taman Siswa Bima foto bersama sejumlah pimpinan kampus di Indonesia saat berada di Unisel Malaysia |
Bima, porosntb.com-STKIP Taman
Siswa Bima sudah membangun kerja sama dengan Universitas Selangor (Unisel),
Malaysia, sebagai salah satu upaya pengembangan perguruan tinggi menuju
universitas berkelas dunia. Memperkuat kerjasama yang ditandatangani tiga bulan
lalu itu, Ketua STKIP Taman Siswa Bima Dr Ibnu Khaldun MSi melakukan kunjungan
visiting leader bersama sejumlah ketua perguruan tinggi yang di Maluku, Padang,
NTB dan Makassar di kampus Unisel.
Kunjungan ini dalam rangka akselarasi
pengembangan institusi, dengan upaya mengadopsi program yang ada di kampus yang
memperoleh penghargaan ISO tersebut. Apalagi, sejumlah program di Unisel cukup
relevan dengan tujuh program studi di STKIP Tamsis.
Ketua STKIP Taman Siswa Bima Dr
Ibnu Khaldun MSi mengungkapkan beberapa poin yang dibahas dalam kunjungan yang
diterima langsung wakil rektor Unisel tersebut. Yakni peningkatan kapasitas
institusi dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi, pengajaran, penelitian
dan pengabdian masyarakat.
“Dengan kerjasama ini, sejumlah
civitas akademika bisa kuliah pasca sarjana, magang, peningkatan pembelajaran
dan metodologi. Bahkan bisa juga saling berkunjung menjadi kuliah pakar atau
join risert,” ungkapnya.
Menurut pria yang menjadi Tim
Seleksi Komisioner KPU Provinsi NTB ini, kerjasama internasional sangat penting
bagi perguruan tinggi. Karena kampus harus punya jejaring global dan punya
terobosan.
“Kita terus berupaya membangun
kerjasama dengan kampus-kampus yang bukan saja berasal dari dalam negeri, tapi
juga luar negeri. Dalam kerjasama ini, kita sudah menyusun program untuk
mengutus pegawai dan mahasiswa ke sana,” terang dosen ilmu politik ini.
Dijelaskan, pihaknya akan menyeleksi
mahasiswa dan pegawai yang akan dikirim ke Universitas Selangor, Januari mendatang.
Sehingga pada April dan Mei, bisa diberangkatkan.
Ibnu juga membeberkan semua yang
menarik di kampus tersebut. Semuanya sudah berbasis teknologi dengan alat yang
lengkap. Bahkan kata dia, bagi dosen yang punya karya, sudah punya laboratorium
sendiri. Begitupun dengan alat bioteknologi yang sudah lengkap dan canggih.
“Masuk ruangan itu saja kita harus
steril. Selain itu, semua golongan darah mahasiswa baru sudah terekam dengan
alat di sana. Mahasiswa baru juga langsung dikenalkan dengan keahlian
masing-masing (Soft skill). Yang mau kuliah pasca dan langsung kerja sudah ada
semua alatnya,” beber doktor jebolan UI ini.
Merespon hal itu, STKIP Taman
Siswa sudah punya starting. Karena mahasiswa dan dosen setempat sudah punya
karya. Sehingga kapanpun, civitas akademika setempat bisa dikirim ke Unisel.
“Ini juga menjadi salah satu cara
kami untuk mengadopsi program NTB Gemilang yang mengirim mahasiswa kuliah ke luar
negeri. Kita sudah on the right treck dan bisa diterima,” tegasnya.
Untuk itu, pihaknya
berharap ada dukungan pemerintah daerah untuk memfasilitasinya. Seperti toefel
dan biaya stimulus bagi mahasiswa dan dosen yang akan dikirim ke Unisel. (poros-07)
COMMENTS