Dibaca Normal
Pelatih, Agus Supriadin, S.Pd bersama Muhammad dan Fadillah, penyumbang 2 dari 7 medali emas |
Bima, Poros NTB.- Hanya satu kata yang terujar dari mulut
Ketua Yayasan SMAS KAE Woha Bima, Drs. H. Muhaimin HAK, saat mengetahui 18
atlit siswanya yang berlaga di Kejuaraan Pencak Silat antar Pelajar se-NTB yang
digelar oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) NTB di Mataram, Tanggal 22
hingga 27 Desember lalu, berhasil meraih Juara Umum mewakili Kabupaten Bima.
“Puas,” ujar H. Muhaimin dengan senyum yang sumringah,
lantaran senang bercampur bangga.
Kejuaraan ini digelar IPSI NTB untuk mencari bibit atlit
berprestasi.
Menurut sang pelatih, Agus Supriadin, S.Pd, yang juga Guru
Olah Raga di SMAS Kae Woha, para binaannya, keluar sebagai juara umum setelah
berhasil menggondol 7 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
“Iya, dari 18 atlit, hanya 11 atlit yang berhasil
menyumbang medali,” tutur Agus yang sudah berkarir selama 6 tahun sebagai pelatih
pencak silat tersebut, di ruang guru, Rabu (9/1/19) kemarin.
Menurut pelatih tunjukan Dikpora Kabupaten Bima yang
sudah menoreh 31 trofi selama karirnya ini, prestasi atlit pencak silat SMAS
Kae Woha mengalami peningkatan dibanding tahun 2017 lalu. Karena para atlitnya bahkan
tidak masuk final akibat terlontar di babak penyisihan.
“Alhamdulillah, khusus untuk pencak silat SMAS Kae sudah
mengoleksi 13 trofi,” ujarnya.
Dua nama atlit yang paling menyeruak karena berlaga di
kelas bergengsi, disebutnya, adalah Muhammad dari Kelas XI IPA 3 yang mendapat
medali emas di Kelas C remaja putra dan Fadillah dari Kelas XI IPA 1 yang
mempersembahkan medali emas di Kelas A remaja Putri.
Jadwal berikutnya, para atlit peraih medali SMAS Kae yang
dinaungi Organisasi Pencak Silat Bintang Timur yang bermarkas di Desa Panda ini
akan kembali diturunkan di Kejuaraan Antar Pelajar lanjutan, Tanggal 11 sampai
17 Februari mendatang untuk menyeleksi atlit yang akan diutus mewakili Provinsi
NTB di Popnas 2019 yang akan diselenggarakan di Provinsi Papua.
“Kalau mereka lolos, nanti akan dibina secara intensif
untuk diutus di Popnas di Papua sebelum Ramadhan,” kata Agus.
“Melihat dukungan dari pihak yayasan yang jor-joran, kita
optimis lah mereka ada yang lolos ke Popnas,” lontarnya. (Aden)
COMMENTS