Dibaca Normal
Bima, Poros NTB.- Persepsi
tentang beratnya medan untuk menuju wilayah Tambora menjadi kendala utama bagi kita yang ingin berwisata ke Gunung
yang dijuluki “Pompeii dari Timur” tersebut.
Dulu memang benar. Namun beberapa tahun terakhir ini
persepsi seperti itu tentang Tambora perlahan memudar. Wilayah Tambora kini
mulai menjelma menjadi primadona. Terhitung sejak dinobatkan Gunung Tambora
sebagai Taman Nasional April 2015 lalu, ditambah pula Kawasan Tambora resmi
didapuk sebagai Geopark Nasional oleh UNESCO 2017 lalu sejak digagas Tahun
2014. Imbasnya bagi geliat perekonomian di wilayah Tambora menjadi sangat luar
biasa.
Itu semua karena didukung oleh sarana dan prasarana untuk
menuju ke wilayah Tambora telah mulai dibangun dan dibenahi, sehingga membuat
cepat dan nyaman bagi para pewisata yang hendak menikmati panorama Gunung
Tambora dan wilayah lainnya di Tambora.
Bagusnya lagi, Pemerintah Kabupaten Bima yang dipimpin
DindaDahlan pintar memanfaatkan peluang dari dua status besar yang disematkan
bagi Gunung Tambora. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, Drs.
Dahlan, mengaku bahwa sector pariwisata merupakan prioritas utama Pemkab Bima
saat ini. Sumber dana dan sumber daya manusia yang dikerahkan untuk
memajukan pariwisata di Bima ini sangat diseriusi.
Dahlan mencontohkan, jika dulu untuk sampai ke Kawinda
To’i sekarang hanya memerlukan waktu 23 jam lewat jalur lingkar utara Sanggar.
“Jadi untuk menikmati tempat pariwisata Air Terjun Bidadari di Kawinda To’I
sekarang hanya butuh waktu 2 atau 3 jam dari Kota Bima, Jalanya sudah diHotmix
kok “ ujar Dahlan.
Untuk Tambora sendiri, dahlan memastikan bukan lagi wilayah
terpencil yang biasa dijadikan sebagai tempat “membuang “ orang. Bahkan
sekarang banyak orang diluar Tambora yang berlombalomba menjadi pelaku usaha
di sana. Karena Tambora sekarang merupakan destinasi wisata yang sangat popular
dan digemari saat ini.
Hal menarik yang dikatakan Dahlan, bahwa untuk membuat
sebuah daerah agar dikenal dunia, maka pariwisata merupakan jawabannya.
“Pariwisata boleh dibilang sebagai jendela bagi dunia
untuk memperkenalkan potensi daerah”, cetusnya.
Selain Tambora, Bima sendiri,
kata dia memiliki ratusan spot wisata, yang masih terus dikembangkan dan
dipromosikan lewat eventevent seperti Festival Sangiang Api. Arus yang deras
di perairan sangiang dinilainya sangat menantang bagi para turis untuk
berperahu layar.
COMMENTS