Dibaca Normal
Bima, Poros NTB.- Bupati Bima Hj. Indah
Dhamayanti Putri saat memimpin Apel Pagi Perdana di lingkup Setda Kabupaten
Bima, Rabu (02/01) di halaman Kantor Bupati Bima, menyampaikan, bahwa cita-cita luhur memajukan dan mensejahterakan
masyarakat yang terbingkai dalam serangkaian agenda pembangunan yang paralel
antar leading sector, sudah barang tentu memiliki tantangan dan dinamika masing-masing.
Sehingga menurutnya, hal ini mengharuskan kita
semua, senantiasa memotivasi diri untuk secara maksimal dan bertanggungjawab,
melaksanakan setiap tugas pokok dan fungsi yang secara normative telah
diembankan ke atas pundak kita”
Peralihan tahun diterjemahkan bupati sebagai peningkatan komitment, bahwa, demi kemajuan dan kederajatan “Dou Labo Dana Mbojo” tercinta sebagai insan-insan pilihan.
Ia menuntut setiap aparatur mesti mengukir
prestasi terbaik berlandaskan soliditas kerja, kejujuran, ketulusan dan
kesadaran kedisiplinan pengabdian yang tinggi.
“Kompleksnya tantangan dan dinamisnya
dinamika birokrasi, sungguh membutuhkan kerja keras dan kebersamaan dalam arti
yang hakiki,” cetus bupati.
Lanjutnya, dengan terpatrinya motivasi
untuk bekerja keras yang dilandasi rasa kebersamaan dan keterpaduan, niscaya
setiap tantangan yang mengemuka dapat diretas dengan menyiapkan langkah-langkah solusinya sehingga tingkat
kelemahan dan kekurangan pelaksanaan tugas dapat direduksi.
Beberapa hal krusial
lain yang menjadi attensi Bupati pada moment Apel Pagi tersebut, antara lain, Eksistensi aparatur dalam menghadapi tahun
politik 2019, pemanfaatan Media Sosial, isyarat penataan structural serta
Inovasi kerja dan Pendisiplinan Aparatur.
Terkait tahun 2019 yang lekat
dengan nuansa dan momentum politis, Bupati menyampaikan bahwa Aparatur itu netral
dalam arti fokus menjalankan, menunaikan tugas pokok dan fungsi yang diemban,
semaksimal potensi dan daya yang dimiliki aparatur mesti menjunjung tinggi norma
kepegawaian dan prinsip–prinsip etis hingga kredibilitas diri dan organisasi
dapat terjaga, karena antara pribadi dan kewajiban professional adalah hal yang
saling melekat utuh.
Terkait pemanfaatan Media
Sosial, Bupati memantik kepekaan etis seluruh aparatur agar menjadikan Media
Sosial sebagai wasilah penyampaian informasi konstruktif dan edukatif dilandasi
kearifan dan kebijaksanaan sehingga informasi yang tersampaikan dapat dicerna
oleh masyarakat secara utuh dan membangkitkan semangat partisipasi guna
menopang segala ikhtiar pembangunan.
Sementara terkait isyarat penataan
structural, Bupati Bima menyampaikan bahwa mutasi pejabat bersifat dinamis;
dihajatkan dalam rangka memaksimalisasi peran Aparatur dalam menuntaskan agenda-agenda pemerintahan dan social kemasyarakatan
sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi pada masing-masing bidang kerja.
“Tentunya, pengalokasian sumber daya
aparatur sesuai dengan komposisi pelantikan, telah melalui serangkaian
pemenuhan syarat-syarat
normative dan pengkajian kelayakan kapabilitas baik dari aspek kemampuan dan
kesesuaian keilmuan maupun dari aspek Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan
Tanggungjawab sebagai komponen-komponen
dasar penilaian record pengabdian setiap aparatur.” Paparnya.
menyinggung Inovasi Kerja dan
Pendisiplinan Aparatur, Bupati menginstruksikan kepada segenap OPD, terutama
yang bersentuhan langsung dengan penyelenggaraan tugas pelayanan public untuk
sesegera mungkin melakukan pembenahan-pembenahan
regulasi pelayanan dan menemukan model atau sistem pelayanan yang berkualitas
serta secara tulus-ikhlas
membuka ruang partisipasi yang akhirnya bermuara pada tumbuhnya kepercayaan,
penghargaan dan keyakinan masyarakat bahwa Pemerintah Daerah memiliki
keberpihakan terhadap kepentingan dan kebutuhan masyarakat.
Termasuk pendisiplinan Apararatur,
Bupati memiliki langkah baru guna membina kedisiplinan. Tanpa mengabaikan
kerangka-kerangka normative, setiap
aparatur yang kurang disiplin, contohnya aparatur yang telat atau tidak
mengikuti apel pagi akan dipakaikan rompi khusus sebagai penanda yang harus
dikenakan oleh aparatur tersebut sampai berakhirnya jam kerja pada hari
berjalan.
“Dengan
cara ini, aparatur akan lebih memacu kedisiplinannya karena niscaya memberi
dampak psikologis karena tampil beda dengan rekan kerjanya yang lain” tegas Umi
Dinda penuh keyakinan. (PR)
COMMENTS