Dibaca Normal
Bima, Poros NTB.- Untuk
meningkatan kapasitas dan kompetensi 53 kepala desa baru hasil Pilkades
baru-baru ini, Bappeda dan Litbang berkoordinasi dengan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMDes) Kabupaten Bima atas dukungan Program
KOMPAK, Selasa (19/3) menggelar Training of Trainer (TOT) di Aula Bappeda
Kabupaten Bima.
Desa merupakan bagian
strategis dalam tatanan pemerintahan dan merupakan ujung tombak pembangunan di
level yang paling bawah, paling dekat dengan masyarakat. Sehingga TOT ini
adalah rangkaian awal pendampingan penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah RPJM Desa dengan RPJMD Kabupaten Bima.
Kepala Bappeda Kabupaten
Bima yang diwakili Kabid Perencanaan Sosbud RÃ ani Wahyuni, ST, MT,
MSc dalam sambutannya menyebutkan kegiatan yang difasilitasi Narasumber KOMPAK
Ridho Makruf ini memiliki arti strategis.
Pelatihan ini merupakan
kegiatan berjenjang dimana peserta TOT nanti diharapkan dapat melatih tim
kecamatan. Selanjutnya, tim kecamatan dapat melatih tim penyusun dokumen
RPJMDes pada masing-masing desa yang berada di wilayahnya.
Rani dihadapan perwakilan
Bappeda, DPMDes dan Pendamping Desa (PD) mengemukakan, "Ada tiga
alasan penting yang menjadi landasan ToT, Pertama, RPJMDes diharapkan
dapat mengakomodir visi misi kades terpilih. Kedua, RPJMDes mengakomodir visi
misi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten yang tertuang dalam RPJMD dan
dokumen strategis lainnya.
Aspek ketiga, diharapkan
dokumen RPJMdes pada 53 desa yang baru memenuhi kaidah sistematika dan
substansi sebuah dokumen perencanaan jangka menengah yang berlaku selama 6
tahun". Jelas Raani.
Pada pendampingan
tersebut, Koordinator KOMPAK Bima Asrullah, ST menyebutkan bahwa
dukungan KOMPAK merupakan wujud komitmen bersama kemitraan antara Pemkab Bima
dengan lembaganya dalam mendorong dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
perencanaan pembangunan di tingkat kabupaten dan desa.
"Pendampingan ini
diharapkan lebih mendorong peningkatan kualitas perencanaan dan penganggaran di
desa, terutama agar menyentuh kepentingan berbagai kelompok masyarakat".
Urai Asrullah. (Kom)
COMMENTS