Dibaca Normal
![]() |
Wakasek SMAN 2 Monta |
Bima, Poros NTB.- SMAN 2 Monta saat ini
disorot oleh beberapa orang tua murid terkait dana PIP. Salah seorang orang tua
murid tersebut adalah Abdullah.
Ia mempertanyakan tentang anaknya yang tahun
lalu mendapatkan bantuan dari dana PIP. Namun tahun berikutnya, tanpa alasan
yang jelas anaknya tidak lagi mendapat dana yang bersumber dari APBN tersebut.
Padahal logikanya, kata dia, jika tahun
sebelumnya si anak mendapatkan dana PIP, mestinya tahun berikutnya ia akan
kembali dapatkan. Mirisnya kata dia, pihak sekolah tidak memberikan alasan yang
jelas terkait hal itu.
Menanggapi hal itu, Wakasek Kesiswaan SMAN 2
Monta memberikan klarifikasinya kepada Pewarta Poros, baru-baru ini di ruang
kerjanya.
Kata dia, bahwa dana PIP ini tidak serta
merta didapatkan oleh semua siswa, namun berdasarkan kriteria yang ada. Pun, untuk
siswa yang sebelumnya sempat menikmati dana PIP tersebut, tidak serta merta
pula akan mendapatkannya pada tahun berikutnya.
“Tentang prosedur pengajuan dana PIP, kita
dari pihak sekolah mengentri seluruh jumlah siswa dan siswi langsung ke pusat, untuk
penentuan berapa jumlah siswa yang akan mendapatkan dana PIP tersebut,”
tuturnya.
Kemudian, imbuhnya, pihak sekolah hanya
menunggu hasil penyaringan pusat yang akan menerbitkan daftar siswa penerima
manfaat PIP.
Ia juga menegaskan, bahwa jika ada rumor yang
beredar tentang adanya pemotongan dana PIP oleh pihak SMAN 2 Monta, maka ia
memastikan rumor tersebut tidak benar.
“Jadi tidak ada potongan dalam bentuk apapun.
Bahkan ketika siswa dan siswi yang mendapatkan dana PIP ini masih ada yang
menunggak. Pihak sekolah tidak memaksa untuk membayar dengan cara memotong dana
tersebut.” Tegasnya.
“Tergantung dari orang tua murid, tetapi
pihak sekolah pun akan memberitahukan kepada orang tua murid soal tunggakan yang
belum dibayarkan.” Urainya lebih lanjut.
Sementara menanggapi anggapan SMAN 2 Monta
yang menerapkan “pilih kasih” dalam mengajukan dana PIP, dia membantahnya
mentah-mentah.
Karena kata dia pihak sekolah sudah
semaksimal mungkin bekerja sesuai procedural dan tanpa pandang bulu, apalagi
pilih kasih.
“Tidak benar ada anggapan bahwa pihak sekolah
pilih kasih, atau memotong dana PIP. Yang benar, dana ini seluruh anak didik
akan mendapatkan tanpa terkecuali asal memenuhi kriteria khusus, meskipun
realsisasinya secara bertahap,” bebernya.
Ia mencontohkan, siswa yang mendapatkan dana
ini di kelas 7, belum tentu di kelas 8 akan dapat kembali. Karena semuanya yang
menentukan adalah pusat, bukan provinsi, apalagi sekolah.
“Pihak sekolah hanya menunggu bola saja. Tidak
bisa menentukan siapapun yang akan dapat bantuan dana PIP, dan beberapa hari
sebelum dana ini akan dibagikan, pihak sekolah mengundang para orang tua murid
untuk diberikan sosialisasi bahwa anak mereka dapat dana bantuan PIP dengan
jumlahnya sekian-sekian,” ungkap sang Wakasek.
COMMENTS