Dibaca Normal
Foto: Warga Desa Rato Kecamatan Bolo, Umik A Talib saat berbaring lemas di rumahnya. |
Hal ini disebabkan karena Umik A Talib tak punya biaya untuk berobat. Meski beberapa waktu lalu sempat dibawa ke Puskesmas, namun terpaksa dibawa pulang keluarga lantaran terkendala ekonomi. Perempuan inipun harus menjalani hari-harinya tanpa perawatan medis dan hanya bisa berpasrah diri.
Sebelumnya, gejala penyakit Umik A Talib berawal dari sakit demam tinggi. Karena keterbatasan biaya, pihak keluarga memilih dirawat secara tradisional. Namun, kondisi Umik A Talib, kian hari semakin memprihatinkan. Hari berganti, kesehatannya terus menurun hingga mengalami kejang otot stroke.
Keluarga dan tiga orang anaknya, kini hanya pasrah sambil mengharapkan perhatian dan uluran tangan donatur. Agar Umik bisa dirawat intensif di RSUD Bima.
Kepala PKM Bolo Nurjanah S.Kep yang dikonfirmasi mengatakan, pasien tersebut sempat dirawat. Lantaran dianjurkan untuk dirujuk ke RSUD Bima, keluarga pasien justru meminta agar pasien dibawa pulang.
"Seharusnya kalau memang belum mau dirujuk, jangan minta pulang paksa. Biar tetap dirawat dan dipantau sesuai kemampuan PKM sebagai pelayan primer tingkat 1," sesalnya.
Menurut dia, keterangan dari dokter, pasien mengidap Susp Huntigton's chorea. Yakni adanya gejala penyakit SSp klinis dan gerakan tangan dan kaki seperti menari agak kaku beberapa menit berhenti kemudian berulang lagi.
"Pasien tidak punya kartu BPJS. Sehingga pasien lebih memilih menolak dirujuk. Kalau di puskesmas tetap ada kebijakan untuk pasien tidak mampu seperti ini," katanya.
Terpisah, Kades Rato Junaidi H Mahmud mengaku telah mengeluarkan surat keterangan tidak mampu untuk Umik A Talib. Pihaknya juga akan mencoba berkoordinasi dengan RSUD Bima guna membantu warganya.
"Dengan surat keterangan tidak mampu ini sebagai langkah awal untuk merujuk Umik A Talib ke RSUD," tutup Kades. (Poros08)
COMMENTS