Dibaca Normal
Kabid Humas Polda NTB AKBP Purnama, SIK |
Mataram, Poros NTB.- Satuan Tugas
Tinombala yang merupakan gabungan TNI dan Polri - kemarin berhasil
menembak mati satu anggota kelompok teroris Ali Kalora yang tergabung dalam
Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan membekuk seorang lainnya dalam operasi
terhadap kelompok tersebut di Poso, Sulawesi Tengah.
Berdasarkan pernyataan Inspektur Jenderal Rudi
Sufahriadi, Asisten Bidang Operasi Kapolri, saat jumpa pers di Markas Besar
Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Senin (4/3) kemarin, menjelaskan satu
orang yang tewas dalam kontak tembak tersebut bernama Basyir alias Ramzi.
Lelaki asal Bima, Nusa Tenggara Barat, yang kata dia sudah lama masuk dalam
daftar pencarian orang (DPO).
Meski begitu, Kabid Humas Polda NTB AKBP
Purnama, SIK mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman.
“Sampai
saat ini kita masih terus lakukan penelusuran apakah benar,” ungkap Kabid Humas
Polda NTB AKBP Purnama, SIK di ruang kerjanya, Selasa (5/3), dalam rilis portal berita resmi Polda NTB
Kabid
Humas menambahkan, terkait kasus khusus terduga terorisme ia mengatakan akan
menyerahkan sepenuhnya proses-proses perkara kepada Densus 88 Anti Teros Mabes
Polri.
“Kami
menyerahkan proses tersebut ke Densus 88, karena disitu ada yang menangani
khusus, sehingga tidak bias kasusnya,” imbuhnya.
Diketahui,
Satgas Operasi Tinombala Poso menembak mati salah seorang terduga teroris asal
Bima, NTB, Basyir alias Ramzi sekitar pukul 17.15 Wita di Desa Pedopi, Poso Pesisir,
Sulawesi Tengah, Minggu (3/3). Anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu
terlibat baku tembak dengan aparat gabungan TNI dan kepolisian.
Sementara,
terduga teroris yang tertangkap hidup satu orang atas nama Aditya asal Maluku.
“Basyir alias Ramzi yang termasuk kelompok teroris di bawah pimpinan Ali
Kalora. Dia DPO yang belum tertangkap sejak 2012,” kata Asisten Bidang Operasi
(Asops) Kapolri Irjen Pol Rudy Sufahriadi dikutip dari instagram
@divisihumaspolri, Senin (4/3). (Red)
COMMENTS