Menengok Semangat Swadaya Warga Dorebara Dompu dalam Membangun Masjid

Dibaca Normal

Inilah Masjid “Jami Raodatul Jannah”yang tengah dalam tahap pembangunan

Dompu, Poros NTB.- Semangat swadaya masyarakat Desa Dorebara Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu dalam membangun Masjid “Jami Raodatul Jannah”, layak diacungi jempol.

Pewarta Poros yang saat ini meliput di Dompu, melaporkan, Jumat (19/7/19) kemarin,  masjid yang rencananya akan dibangun lantai dua ini dikerjakan dengan dana swadaya seadanya. “Ini benar-benar mengandalkan sumbangsih warga desa Dorebara,” tutur salah satu Tokoh Agama setempat, Muhtar M. Ali, di sela-sela gotong royong pembangunan masjid, Jum’at kemarin.

Ia merasakan, wilayah  Dorebara Selatan itu, seakan luput dari perhatian pemerintah daerah maupun provinsi. Buktinya, pembangunan Masjid terkait belum juga rampung. Padahal kata dia, pembangunannya sudah dimulai lebih dari 7 tahun, namun tak kunjung rampung akibat tidak adanya suntikan dana bantuan pembangunan dari pemerintah.

Ia sendiri tidak menampik pernah mendapatkan bantuan dana, tapi bukan dari pemerintah. Melainkan dari bantuan aspirasi anggota DPRD dari Partai Persatuan pembangunan, Subhan, SE.

Berikutnya, bantuan yang diterima, bersumber dari Pemdes Dorebara, senilai Rp. 5 juta beberapa tahun lalu. “Hanya itu. Sementara beberapa tahun terahir ini Pemdes tidak lagi memberikan bantuan.” Imbuh Mukhtar.

Selebihnya bantuan datang dari beberapa donator pribadi. Tapi tentu saja jumlahnya belum memadai.

Hal senada diungkapkan, Bendahara Masjid “Jami Raodatul Jannah”, M. Agung Arifsah. Dikatakannya, selain mendapat sumbangan dari beberapa donator. “Kami juga menerima bantuan dari putra dan putri yang berada di perantuan. Baik yang ada di jakarta atau yang menjadi TKI dan TKW. Walau tidak seberapa, tapi kami sangat berterimakasih karena mereka ikut berpartisipasi dalam menunjang pembangunan tempat ibadah ini,” ungkapnya.

Untuk itu Panitia pembangunan Masjid ini, berharap penuh adanya kepedulian dari pemerintah, mulai dari Pemdes, Pemkab, hingga Pemprov.

Jika pihak pemerintah yang disebutkan di atas masih tetap “menutup mata”, maka Panitia tidak segan-segan, untuk meminta bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bima. Meski terkesan “menampar muka” jajaran pemerintah Kabupaten Dompu. Namun tekad untuk menuntaskan pembangunan Masjid ini dalam tiga tahun kedepan, membuat panitia pembangunan harus menempuh jalan, meminta bantuan kepada pihak yang peduli. (Poros06)