Dibaca Normal
![]() |
Kepala Bnadara Sultan Muhammad Salahuddin Bima I Kadek Yuli Sastrawan SIKom |
Bima, porosntb.com-Dalam menyambut pesawat berbadan lebar, Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima terus berbenah. Baik dalam segi pelayanan, lebih-lebih pada infrastruktur penunjang, seperti Runway (landasan pacu) dan terminal penumpang yang lebih memadai.
Saat ini, bandara yang digunakan oleh tiga daerah administrasi tersebut baru memiliki landasan sepanjang 1600 meter. Meski begitu, bandara ini mampu menghadirkan pesawat Boeing 737 seri 500. Dan saat ini, landasan bandara setempat sedang dikerjakan perpanjangan menjadi 2200x30 meter.
"Tahun ini kita kerjakan penimbunan sungai dan pengerasan tanah konstruksi. Untuk aspalnya diperkirakan tahun depan, karena harus berlapis 2 sampai 3 kali," ungkap kepala Bandara Bima, I Kadek Yuli Sastrawan SIKom, Senin (15/7).
Perpanjangan Runway ini merupakan impian masyarakat Bima, Kota Bima dan Dompu. Dalam waktu tidak lama lagi, landasan yang akan didarati pesawat Boeing 737 seri 800 ini akan segera terwujud. Pihak bandara sendiri sudah eksen dan kini dalam pengerjaan. Begitupun soal rencana pembangunan terminal baru.
"Selain perpanjangan Runway, pagar dan penataan bandara akan dikerjakan semua tahun ini. Sehingga tahun depan kita bisa fokus untuk aspal dan terminal," tegasnya.
Kadek juga menargetkan akan membangun terminal berlantai dua di sisi Utara Bandara Bima. Desainnya, lantai satu untuk kedatangan dan chek in sedangkan lantai dua untuk keberangkatan. Sementara terminal saat ini akan digunakan untuk kargo.
"Bangunan kantor ini semuanya akan diratakan untuk lahan parkir. Sementara pembangunan terminalnya di sebelah utara. Kita targetkan tahun depan semuanya rampung," ujarnya.
Hal ini dilakukan mengingat lokasi parkir di area terminal bandara sudah semakin sesak. Selain itu, adanya rencana pembangunan jangka panjang dengan pembangunan terminal baru tersebut.
"Termasuk juga ruangan VIP akan kita benahi semuanya. Karena kondisinya memang harus diubah dan kita gunakan partisi ruangan," tegas Kadek.
Sejauh ini, proses eksekusi terminal baru sedang menunggu kontrak, karena anggarannya menunggu keputusan pusat. Meski demikian sejumlah pihak dari kementerian sudah melakukan pengecekan langsung ke lokasi.
Diakui sejumlah lahan untuk pembangunan terminal baru dan landasan pacu semuanya sudah tersedia. Tinggal menunggu anggaran pusat saja. Meski begitu, dia juga masih khawatir dengan aktifitas masyarakat khususnya petani tambak yang masih melintas bebas di lintasan Runway. Ini terjadi karena para petani tidak punya jalan tani menuju tambak. Sehingga jalan satu-satunya adalah memotong lintasan pesawat.
"Ini yang belum selesai. Kita harapkan pemerintah daerah segera membebaskan lahan untuk jalan tani. Sehingga kita bisa leluasa dan bebas dari aktifitas warga yang keluar masuk landasan," pungkasnya. (Poros07)
COMMENTS