Dibaca Normal
B
ima,Porosntb.com-Sahni salah seorang wartawan asli dari Kecamatan Wera telah meninggalkan kita semua.Demikian Disampaikan Agus salah satu krunya di media metro mini pada awak media ini, Selasa (09/07).
Pada awalnya Sahni(Almarhum) sekitar pukul empat sore, ayah 6 orang anak dan memiliki 2 orang istri yang berprofesi sebagai wartawan Metromini Bima itu pada saat ikut pergi doa 44 hari ke kediaman sepupunya yang baru sebulan telah meninggal.Dimana kediaman sepupunya tersebut tak jauh dari rumahnya di Desa Tawali, Kecamatan Wera, pada Senin,(08/07/19) kemarin,Cerita Agus.
Namun, sebelum acara do'a di mulai tiba-tiba lelaki 45 tahun yang akrab dipanggil Can itu pulang ke rumahnya. Dan ia pun istrirahat di baruga depan rumah dalam keadaan pingsan.Saat itu ditemukan oleh warga lainnya dan buru-buru dibawa ke Puskesmas Wera.
"Almarhum diduga meninggal di baruga rumahnya dan untuk sahnya dibawa ke Puskesmas dan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujar keluarganya di rumah duka, sore tadi.
Kata dia, Sahni memang memiliki riwayat sakit asma dari dulu. Sudah sering kali ia pingsan tiba-tiba, tapi ternyata pingsan yang kemarin adalah ajal baginya.
Pemakaman pun dilakukan setelah anaknya yang kuliah datang dr Jakarta. Lumayan warga yang mengantarkannya ke peristirahatannya yang terakhir di TPU Desa Tawali, Kecamatan Wera.
"Selamat jalan Bang Can Wera. Tidurlah dengan tenang. Semoga Allah meluaskan lapang kuburmu dan semua amal ibadahmu diterima di sisi Allah SWT. Selamat jalan lelaki pemilik hati yang baik. Selamat jalan pejuang Metromini Bima," ujar Agus Gunawan alias Dae Agus rekannya di Media Metromini.
"Senyum kan menjadi semangat kami membesarkan media yang menjadi cita-cita dan pesan yang terakhirmu pada saya," tambah Agus Mawardy, Pimpinan Redaksi Metromini, media terakhir Almarhum mengabdikan dirinya sebagai jurnalis di Bima.(Poros08)
![]() |
Foto:Sahni Almarhum |
Pada awalnya Sahni(Almarhum) sekitar pukul empat sore, ayah 6 orang anak dan memiliki 2 orang istri yang berprofesi sebagai wartawan Metromini Bima itu pada saat ikut pergi doa 44 hari ke kediaman sepupunya yang baru sebulan telah meninggal.Dimana kediaman sepupunya tersebut tak jauh dari rumahnya di Desa Tawali, Kecamatan Wera, pada Senin,(08/07/19) kemarin,Cerita Agus.
Namun, sebelum acara do'a di mulai tiba-tiba lelaki 45 tahun yang akrab dipanggil Can itu pulang ke rumahnya. Dan ia pun istrirahat di baruga depan rumah dalam keadaan pingsan.Saat itu ditemukan oleh warga lainnya dan buru-buru dibawa ke Puskesmas Wera.
"Almarhum diduga meninggal di baruga rumahnya dan untuk sahnya dibawa ke Puskesmas dan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujar keluarganya di rumah duka, sore tadi.
Kata dia, Sahni memang memiliki riwayat sakit asma dari dulu. Sudah sering kali ia pingsan tiba-tiba, tapi ternyata pingsan yang kemarin adalah ajal baginya.
Pemakaman pun dilakukan setelah anaknya yang kuliah datang dr Jakarta. Lumayan warga yang mengantarkannya ke peristirahatannya yang terakhir di TPU Desa Tawali, Kecamatan Wera.
"Selamat jalan Bang Can Wera. Tidurlah dengan tenang. Semoga Allah meluaskan lapang kuburmu dan semua amal ibadahmu diterima di sisi Allah SWT. Selamat jalan lelaki pemilik hati yang baik. Selamat jalan pejuang Metromini Bima," ujar Agus Gunawan alias Dae Agus rekannya di Media Metromini.
"Senyum kan menjadi semangat kami membesarkan media yang menjadi cita-cita dan pesan yang terakhirmu pada saya," tambah Agus Mawardy, Pimpinan Redaksi Metromini, media terakhir Almarhum mengabdikan dirinya sebagai jurnalis di Bima.(Poros08)
COMMENTS