Dibaca Normal
Kepala Bappeda Bima, Ir Muzakkir (tengah, diapit Dr Ibnu Khaldun dan Dr Karyadin saat sesi foto bersama |
Bima, porosntb.com-Dua belas tahun sudah perjalanan STKIP Taman Siswa (Tamsis) Bima membangun dan mewarnai dinamikan dunia pendidikan. Tekad untuk membangun kualitas akademik dan non akademik juga terus digenjot. Seminar Nasional pada Sabtu (31/8/19) kemarin merupakan bagian dari cara yang dipilih perguruan tinggi yang akrab disapa "Kampus Merah" tersebut untuk mewujudkan arah tekadnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., ketika menyapaikan sambutan saat kegiatan seminar nasional yang digelar di Auditorium Sudirman.
"Tamsis terus melakukan percepatan pembangunan kualitas akademik dan non akademik. Seminar Nasional ini merupakan sejarah baru yang menandai 12 tahun perjalanan STKIP Taman Siswa Bima,” katanya.
Menurut Dr Ibnu (sapaan akrab Dr Ibnu Khaldun Sudirman), kegiatan tersebut dirasa penting karena mampu meningkatkan gairah dan iklim ilmiah dosen dan mahasiswa. Karena, baik dosen maupun mahasiswa diharuskan untuk memiliki karya ilmiah yang terpublikasi melalui jurnal-jurnal ilmiah.
"Amanat regulasi, bahwa selain dosen, para lulusan harus memiliki karya ilmiah atau artikel untuk dimuat di Jurnal sebagai salah satu persyaratan kelulusan. Para mahasiswa juga dituntut untuk memiliki skill menulis, meneliti, dan soft skill lainnya,” jelas Ibnu.
Sebagai narasumber, pria yang menyelesaikan gelar doktornya di Universitas Indonesia itu membahas percepatan sadar literasi. Dia menilai, kondisi pendidikan di Kabupaten Bima yang baru mampu berada pada urutan ketujuh di NTB dirasa perlu untuk melakukan berbagai terobosan untuk mempercepat gerakan sadar literasi.
“Ini merupakan tanggung jawab semua pihak. Difasilitasi oleh pemerintah, dan didukung oleh perguruan tinggi, sekolah, swasta, dan para penggiat literasi. Pemerintah harus mulai membangun perpustakaan yang memadai untuk menyediakan buku yang berkualitas, jurnal, dan karya ilmiah yang dapat dibaca atau diakses oleh siswa, mahasiswa dan masyarakat luas,” paparnya seraya berharap Pemkab untuk mensupport para penggiat literasi perpustakaan desa.
Visi dan gagasan konstruktif yang dimiliki Kampus Merah ini mendapat respon baik dari Bupati Bima melalui Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Ir Muzakkir, M.Sc. Dalam sambutannya, dia mengapresiasi kegiatan yang dihelat STKIP Tamsis Bima. Apresiasi itu dihadiahkan lantaran keseriusan kampus merah dalam meningkatkan “adrenalin” ilmiah. Dirinya sepakat bahwa untuk mepercepat pembangunan harus dilakukan ‘Colaborative Governance“. Termasuk dalam merumuskan RPJMD dibutuhkan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan pemerintah. Membangun pendidikan di Kabupaten Bima harus berpatokan pada RPJMD sebagai kompas pendidikan.
"Pemerintah harus mensupport dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian dan inovasi,” ujar Muzakkir.
Untuk diketahui, STKIP Tamsis Bima melakukan langkah besar dengan menghidupkan iklim Ilmiah dengan mengadakan Seminar Nasional dengan tema, Percepatan Pembangunan Pendidikan, Ekonomi, Sosial Budaya Menuju NTB Gemilang dalam Menyongsong Era Industri 4.0. Kegiatan pertama di Pulau Sumbawa itu yang diikuti sekitar 100 peneliti dan pemakalah, baik internal maupun yang berasal berbagai perguruan tinggi lain di Indonesia. Secara umum, setidaknya 500 peserta hadir dalam kegiatan “bernada” akademik tersebut. (Poros07)
COMMENTS