Dibaca Normal
Kondisi jalan raya di Desa Penapali Woha saat diblokir para petani garam |
Bima, porosntb.com-Sejumlah petani garam di Kabupaten Bima mengamuk, Selasa (24/9/19) siang. Mereka memblokir jalan negara lintas Sumbawa di Desa Penapali Kecamatan Woha.
Aksi spontan petani garam ini buntut dari kekecewaan terhadap pemerintah daerah yang lamban merespon aspirasi mereka selama beberapa bulan terakhir. Menurut mereka, teriakan petani garam selama ini yang mengeluhkan anjloknya harga garam tidak direspon serius.
Ini menyebabkan harga bawang terjun bebas hingga angka Rp 2500 per sak. Harga ini jauh dari harapan dan membuat petani merugi.
Aksi blokir jalan ini dilakukan setelah mereka menggelar long mars dan berunjuk rasa di depan kantor Bupati Bima. Karena tidak ada kejelasan terkait harga garam, sehingga membuat petani geram dan meblokir jalan.
Mereka menutup ruas jalan dengan balok kayu dan bebatuan. Selain itu, sejumlah garam hasil panen juga dijadikan alat untuk menutup jalan.
Akibatnya, arus lalulintas lumpuh total. Para pengguna jalan harus memutar kendaraan menggunakan jalur lingkar aalternatif Godo-Tente dan Tente-Talabiu. (poros07)
COMMENTS