Dibaca Normal
Foto doc internet Ariani |
Bima, porosntb.com-TKW asal Dompu, Ariani Abdullah, 29 tahun diduga sebagai tukang tipu. Wanita asal Desa Lepadi Kecamatan Pajo Dompu itu telah menipu hingga ratusan juta rupiah uang korbannya. Tidak hanya satu orang yang telah dia tipu, tapi sudah banyak.
Kali ini dua warga Dompu masing-masing Jubaidah asal Desa Rababaka Kecamatan Woha Kabupaten Dompu, dengan kerugian mencapai Rp 90 juta. Dan Rukmini juga warga Desa Rababaka yang ditipu hingga Rp 80 juta. Kedua korban ink sama-sama TKW di negara yang sama dengan Ariani.
Modusnya, Ariani melakukan pinjaman bank dengan nama kedua korban. Tepatnya pada tanggal (8/8/2018) Ariani melakukan peminjaman uang sebanyak $ 44.000 atau setara dengan Rp 90 juta rupiah kepada Bank PrimeCredit di Hongkong dalam jangka waktu 16 bulan dengan memakai surat/dokumen atas nama Jubaidah.
Bedasarkan perjanjian Ariani dengan Jubaidah, dalam surat pernyataan, bahwa pinjaman di bank tersebut akan dibayar oleh Jubaidah lalu Ariani membayarkan kepada Jubaidah di setiap tanggal 8, selama 16 bulan.
Kedua, pada tanggal (10/12/2018) Ariani melakukan peminjaman uang sebanyak $ 40.000 atau setara dengan Rp 80 juta kepada Bank PrimeCredit di Hongkong dalam jangka waktu 14 bulan dengan memakai surat/dokumen Rukmini.
Bedasarkan perjanjian Ariani dengan Rukmini dalam surat pernyataan bersamanya hampir sama ngan korban sebelumnya yakni bahwa pinjaman di bank tersebut akan dibayar oleh Rukmini lalu Ariani membayarkan kepada Rukmini di setiap tanggal 17 selama 14 bulan.
"Ariani setelah terima uang tersebut langsung kabur dan hilang kontak. Sementara bank harus di
bayar setiap bulan," ujar Rukmini.
Dia merasa dirugikan dan ditipu oleh Ariani walaupun dalam perjanjian pinjam meminjam tersebut yang dituangkan dalam surat pernyataannya bahwa Ariani menjaminkan sebuah rumah beserta halamannya lebih kurang seluas 1.95 Are yang bertempat di RT 010 Desa Lepadi Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu.
Sementara rumah beserta halamannya dalam perjanjian itu ternyata bukan rumahnya Ariani melainkan rumah orangtuanya.
"Sudah tiga kali saya ke tempat orang tuanya Ariani. Orang tuanya tidak mau tahu urusan Ariani. Bahkan mereka menyuruh untuk melaporkan ke pihak berwajib," jelas Rukmini.
Dengan kerugian ini, Rukmini akan melakukan koordinasi dengan pihak police Hongkong dan melaporkannya secara resmi.
Sementara Ariani yang coba dihubungi via seluler tidak bisa nyambung. Begitupun dengan keluarganya tidak mau merespon baik. Orang tuanya meminta agar persoalan itu menunggu Ariani saja. (poros09)
COMMENTS