Dibaca Normal
Mahasiswa STKIP Tamsis Bima saat foto bersama ketua LLDikti Wilayah VIII |
Bima, porosntb.com-Kepala LLDikti Wilayah VIII, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si menjadi pemateri di acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (Pandu Maba) STKIP Taman Siswa Bima. Pada kegiatan yang berlangsung di auditorium Sudirman itu, Dasi memaparkan sejumlah kiat menjadi sukses dan menjadi mahasiswa berdaya saing di era revolusi industri 4.0.
Menurutnya, keberhasilan dan kesuksesan harus berdasarkan pada konsep CINTA.
"Orang-orang yang sukses harus membangun kiat berbasis cinta. Dengan cinta, kita akan mudah sukses. Jalan terbaik adalah dengan menebar cinta," ucap Dasi pada kegiatan yang dihelad, Sabtu (28/9/2019).
Oleh kepala LLDikti Wilayah VIII itu, cinta dipreteli huruf per huruf. Cerdas, Integritas, Norma, Trasformatif dan Arif. Syarat pertama untuk sukses dan mampu berdaya saing di era millenium, adalah cerdas. "Kecerdasan yang harus dimiliki adalah kecerdasa spiritual, emosi dan intelegent," terangnya.
Kedua, Generasi harus memiliki Integritas, yaitu; kepercayaan. Ditegaskannya, setiap yang memiliki integritas akan mendapat kepercayaan baik dari kerabat, lingkungan kerja maupun sahabat.
"Yang berikutnya, kita harus taat norma. Civitas akademika dan mahasiswa di STKIP Tamsis Bima harus taat pada norma yang berlaku. Baik itu norma kampus, tradisi maupun norma yang ada di masyarakat," jelas Dasi.
Kiat keempat adalah transformatif. Karena revolusi industri telah mencapai pada 4.0, dirinya berharap mahasiswa mampu beradaptasi. "Mana yang lebih baik tertinggal pacar dari pada handphon. Tertinggal pacar, diputisin pacar tidak pernah bersedih, tapi kalo handphonnya tertinggal, pusing kan. Kerena begitulah generasi di era sekarang," tukasnya seraya menjelaskan tanda dari revolusi industri terbaru itu. Tandai dari era 4.0 adalah internet, big data, dan nano teknologi.
"Satu bulan lagi, nama anda-anda akan ada di handphone saya. Besok-besok istri anda bisa digantikan robot. Atau malah ada yang akan beristri robot. Di era ini, anda harus mengetahui Iptek dan Imtak," kata Dasi.
Terakhir, adalah arif. Mahasiswa diminta untuk menjadi himpunan mahasiswa yang arif dan bijaksana. Dan, tidak boleh membangun gerakan yang destruktif.
"Jangan salahkan guru dosen dan orang tua, nanti anda akan merasakan hal yang sama loh. Bagaimana caranya kita jadi orang yang unggul di 4.0. Sukses itu, lebih gampang daripada buka baju, makan. Menghapus satu kata, yaitu malas," tegasnya seraya menekankan, bahwa yang mampu mengubah kapasitas pribadi adalah diri secara pribadi.
"Hanya kamu yang bisa mengubah kapsitasmu menjadi lebih baik. Tidak bisa dilakukan oleh orang lain. Jangan menyerah, karena hidup ini anugerah. Harus semangat, dengan kerja cerdas, keras, tidak malas, tuntas berkualitas, dan ikhlas," tekannya. (Poros07)
COMMENTS