Dibaca Normal
Sejumlah peserta workshop didampingi kepala SMPN 1 Monta bersama tim PKM STKIP Tamsis Bima foto bersama usai kegiatan |
Bima, porosntb.com-Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Pendanaan DIKTI STKIP Taman Siswa Bima kembali menggelar Workshop tahap II, pada 8 Agustus 2019 lalu di ruang laboratorium IPA SMPN 1 Monta. Workshop ini merupakan lanjutan workshop tahap I yang dilaksanakan pada 25 Mei 2019.
Pada Workshop II yang melibatkan peserta perwakilan dari guru-guru SMP se-Kabupaten Bima ini, Tim PKM STKIP Taman Siswa Bima yang di Ketuai Arif Hidayad, M.Pd memberikan materi tentang penyusunan instrumen evaluasi pembelajaran otentik berbasis e-instrument yang disampaikan oleh Hardiansyah M.Pd.
Isi materi E-Instrument yang diberikan antara lain memanfaatkan aplikasi google form sebagai Instrumen penilaian K 13 mulai dari tahap input soal, teknik skor dan cek respon. Selain itu, pada workshop II ini juga disampaikan materi tentang analisis validitas, tingkat kesukaran soal, daya beda butir soal dan reliabilitas soal oleh Arif Hidayad, M.Pd.
Peserta yang hadir pada Worshop 2 ini sebanyak 25 dari 30 peserta yg diundang. Peserta yang hadir brasal dari 4 SMP di Kecamatan Monta, 4 SMP di Kecamatan Donggo, 1 SMP di Kecamatan Tambora dan 4 SMP di Kecamatan Langgudu.
Dra. Arfida Roswati, M.Pd selaku kepala SMPN 1 Monta sebagai tuan rumah penyelenggaraan Workshop, menutup acara workshop II secara resmi dan mengucapkan terima kasih kepada TIM PKM STKIP Taman Siswa Bima yang telah melaksanakan kegiatan tersebut. Dia berharap kedepannya akan ada lagi kegiatan semacam ini.
Di akhir workshop, salah seorang peserta yang diwawancarai Suharni, S.Si mengatakan, workshop ini sangat bermanfaat dan memberikan banyak pengetahuan baru untuk para guru.
Pada akhir kegiatan dilakukan penyerahan sertifikat peserta secara simbolis oleh ketua panitia Iskandar S.Pd ke kepala SMPN 1 Monta.
Selanjutnya untuk mengetahui implementasi dari hasil Worshop, pada tanggal 9 September 2019, TIM PKM melakukan spot check ke salah satu sekolah peserta tepatnya di SMPN 5 Monta Desa Tolouwi. Tujuannya untuk melakukan pendampingan dan wawancara seputar workshop yang telah diikuti. Mereka sangat bersyukur karena yang didapatkan pada saat workshop memiliki kebaruan. Cuma mereka sulit menerapkannya di sekolah karena kurang didukung oleh sarana dan prasarana sekolah seperti jaringan wifi yang tidak bersahabat. Pendampingan dan monev akan terus dilakukan sampai semua peserta dapat diwawancarai dan diketahui tingkat keberhasilannya dalam menyusun instrumen evaluasi otentik pada pembelajaran K 13 berbasis online atau e-instrumen.(poros07)
COMMENTS