Dibaca Normal
Ilustrasi dialog |
Bima, Poros NTB.- Front Umat Islam (FUI) Kabupaten Bima,
menggelar tanya jawab atau pertemuan dengan anggota Komisi IV DPRD Kabupaten
Bima, guna mengadakan dialog terkait pro dan kontra keberadaan patung di lokasi
Pantai Wane yang sempat menjadi polemic, Senin (25/11/19) kemarin.
Guna mengantisipasi adanya
“kenihilan” dari hasil dialog antara FUI dengan DPRD tersebut, Kepolisian
Sektor Monta meminta kepada seluruh jajarannya, termasuk Bhabinkamtibmas Desa
Tolotangga, Bripka Suherman, agar melaksanakan giat penggalangan dan pencegahan
terjadinya konflik antara warga khususnya yang pro dan kontra terhadap keberatan
patung di Pantai wane tersebut.
Karena tidak menutup
kemungkinan, dari hasil dialog tersebut, pihak yang tidak terpuaskan bisa mencuatkan
kembali isu patung itu yang dikhawatirkan memancing adanya aksi-aksi yang tidak
diinginkan,
Sementara itu, Bhabinkamtibmas
Desa Tolotangga, menyampaikan, dari hasil dialog antara FUI dengan Komisi IV DPRD
Kabupaten Bima, belum sampai kepada sebuah kesepakatan.
“Nantinya, pihak FUI dan
anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bima akan kembali mengadakan dialog internal
untuk melanjutkan dialog yang kemarin (Senin),” ujarnya kepada media ini,
Selasa (26/11/19) hari ini.
COMMENTS