Dibaca Normal
Penulis: Nurdin AR
Editor : Edo
Bima, porosntb.com-Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Bima dan sekitarnya membuat warga mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Tidak hanya itu, kekeringan juga mengancam pertanian warga dan dikhawatir gagal panen.
Menyikapi anomali cuaca saat ini, sejumlah warga Desa Simpasai Kecamatan Monta Kabupaten Bima menggelar solat Istisqa, (solat meminta hujan akibat) di pinggir sungai So Sarae'e, Senin (25 11/19) kemarin.
Warga Simpasai yang mayoritas petani, memohon doa kepada sang ilahi agar segera menurunkan hujan. Karena dampak kekeringan panjang pertanian warga terancam gagal panen. Seperti padi, cabe dan beberapa tanaman lainnya yang membutuhkan kadar air yang cukup.
Do'a dan solat istisqa minta hujan dihadiri Arifin H.M Landa PJ kades Simpasai, A. Kader Jailani ketua BPD Simpasai, Alex Sekdes Simpasai, Ruslan Abdollah ketua LPMD, Sertu Arya Toni Haris Babinsa Simpasai, Harsyam H. Asgar mantan DPRD Kabupaten Bima, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan para petani.
PJ Kades Simpasai Arifin PJ mengatakan, do'a dan solat istisqa minta hujan berdasarkan usulan warga lewat Babinsa Simpasai. Harapan warga ini langsung ditindaklanjuti perintah desa dengan melakukan musyawarah Desa guna membentuk panitia penggalangan dana dan melibatkan ketua-ketua RT RW.
Menurut Arifin, selain usulan do'a istisqa minta hujan, kegiatan itu memang harus dilakukan karena air hujan sangat dibutuhkan khususnya petani tadah hujan untuk mengairi tanaman, pepohonan dan menambah debit mata air untuk kebutuhan lainnya.
"Jadi untuk tahun ini bukan hanya wilayah tadah hujan saja yang membutuhkan air hujan, sungai dan mata air yang ada di sekitar wilayah biasanya pun kering," jelasnya.
lanjut Arifin, dengan terlaksananya do'a istisqa ini, diharapkan bisa diijabah oleh Allah, dan semoga hujan cepat datang demi kelancaran proses hasil pertanian dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian warga.(*)
COMMENTS