Dibaca Normal
Suasana pemblokiran jalan di Desa Tolo Uwi, Senin (2/12/19) |
Bima, Poros NTB.- Ketidak jelasan waktu pelantikan Kaur dan Sekretaris
Desa, serta Kepala Dusun terpilih Desa Tolo Uwi Kecamatan Monta
Kabupaten Bima terus berbuntut.
Sebelumnya, pihak
keluarga Kaur dan Sekdes dan sejumlah warga melampiaskan kekecewaannya lewat
penyegelan kantor desa setempat selama dua pekan.
Baca :
Namun kekecewaan pihak
keluarga kembali memanas, lantaran pelantikan belum juga terealisasikan.
Akibatnya, mereka melakukan aksi pemblokiran jalan dan mebakar ban bekas, Senin
(2/12/19) pagi tadi, guna menuntut kejelasan pelantikan ketiga perangkat desa yang
tertunda lebih dari sebulan itu.
Akibatnya arus lalu
lintas lumpuh total, dan para pengendara motor terpaksa mengambil jalan pintas
melewati jalan ekonomi yang menanjak ke pegunungan.
Mereka yang menamakan
dirinya Aliansi Pemuda Desa Tolo Uwi, lewat Korlapnya, Subagio, mengatakan, aksi
pemblokiran jalan tersebut terpaksa dilakukan karena masih belum jelasnya
pelantikan.
“Ini kami lakukan,
karena kami kecewa dengan tidak jelasnya alasan pemerintah terkait dengan terus
ditundanya pelantikan Kaur, Sekdes, dan Kepala Dusun terpilih yang sudah dilakukan
penjaringan sudah sebulan yang lalu,” terangnya kepada wartawan media ini.
Menurutnya, pihak pemerintah
terkait tidak memberikan alasan yang jelas terkait ditundanya pelantikan
dimaksud.
“Bahkan ironisnya, kasus
ini dilempar seperti bola yang tidak jelas,” ujarnya.
DIlempar seperti bola
maksud Subagio, karena proses pemberkasan rekomendasi pelantikan sudah dimintakan
ke Camat Monta, namun oleh Camat Monta, imbuhnya, dilayangkan ke Sekda
Kabupaten Bima, sementara Sekda melemparnya ke pihak Inspektorat.
“Jadi apa artinya ini,”
Tanya dia retoris.
“Kami sudah melakukan
audiensi dengan perwakilan Camat Monta. Tapi ternyata sudah diarahkan ke
inspektorat,” lanjutnya.
Kata dia, kalau memang
ditemukan adanya pelanggaran dalam penjaringan ketiga perangkat desa tersebut, mestinya
pemerintah memberikan penjelasan yang sebenarnya.
“Jadi kami menuntut, Bupati
Bima agar segera turun tangan untuk menjelaskan kepada masyarakat. Supaya kami
tau apa yang sebenar terjadi sehingga pelantikan ini tertunda,” pinta Subagio.
Aksi pemblokiran jalan
ini sendiri dikawal ketat oleh Polsek Monta yang dipimpin langsung oleh Kapolsek,
AIPTU Takim beserta babinsa Tolo Uwi dan Tolo Tangga.
Setelah pihak
kepolisian melakukan negosiasi dengan para pendemo di aula Kantor Desa Tolo Uwi,
akhirnya disepakati jalan dibuka kembali dengan pertimbangan kepentingan umum.
COMMENTS