Dibaca Normal
Safrin Manjaya, S.Pd |
Dompu, Poros NTB.- Salah
satu tokoh pemuda Desa Dorebara Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu, Safrin
Manjaya, S.Pd, mempertanyakan kinerja Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang ada
di desanya.
Menurutnya, Bumdes
sebagai salah satu program strategis pemerintah dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan ekonomi masyarakat yang ada di perdesaan dianggapnya tidak
transparan dalam mengelola keuangan yang ditanganinya.
Ia bahkan berniat
melaporkan Bumdes Dorebara itu ke pihak kepolisian dan kejaksaan, atas dugaan penyaluran
dana Bumdes yang tidak jelas dan tidak transparan.
“Dalam waktu dekat ini
kita akan melaporkan pihak bumdes ke pihak yang berwenang. Kejaksaan dan Kepolisian
dengan dugaan tidak transparasinya penyaluran dana bumdes,” kata pria yang
akrab disapa Ko’o ini, Selasa (3/12/19) kemarin.
Dasar dugaaan tidak
transparansinya Bumdes, kata Ko’o lagi, karena ia pernah menanyakan pihak
Bumdes, terkait siapa saja yang mendapatkan bantuan dana desa ini.
Namun pihak Bumdes,
lanjutnya, tidak memberikan data-data sebagaimana yang dimintanya.
Ironisnya lagi, kata
Ko’o, meski Bumdes telah melakukan perombakan pengurus selama tiga kali, namun tetap
saja tidak ada perubahan.
“Bahkan ada salah satu
peminjam dana Bumdes yang mencapai angka 20 jutaan,” herannya. “Sehingga
masyarakat yang lain tidak kebagian,” tukasnya.
Masih menurut Ko’o,
meski Bumdes di desanya dianggap banyak pihak bermasalah, namun malah mendapatkan
mobil operasional dari Dinas Perhubungan Pemkab Dompu.
“Saya rasa ini tidak
tepat. Jelas jelas Bumdes Dorebara bermasalah, tapi kok mendapatkan bantuan
mobil operasional segala,” heran Ko’o.
Karena menurutnya, yang
seharusnya ditunjang dengan mobil operasional semacam itu adalah Bumdes yang
berpretasi.
“Dalam artian yang
mengelola Bumdes dengan baik. Sementara Bumdes Dorebara yang sudah tiga kali
melakukan perombakan pengurus. Masih saja tetap tidak ada transparansi, bahkan
tidak tepat sasaran. Kok bisa mendapatkan mobil operasional,” kesalnya.
Fakta lain yang
diungkap Ko’o, bahwa antara Kepala Desa dengan pengurus Bumdes cenderung tidak
sejalan.
Buktinya, saat Ko’o mengkofirmasikan
masalah Bumdes ini kepada Kepala Desa Dorebara, Kades juga ikut
mennyesalkannya.
“Inilah ketika tidak
mengikuti kata orang yang lebih tua yang lebih berpengalaman,” tutur Kades seperti
dikutip Ko’o.
COMMENTS