Dibaca Normal
Kabag Kesra saat menyampaikan materi |
Bima, porosntb.com-Pemerintah Kabupaten Bima melalui Bagian Kesra melaksanakan sosialisasi tentang bahaya HIV Aids di SMAN 2 Woha, Rabu (29/1/20). Kegiatan tersebut diikuti ratusan siswa dan dibuka oleh Asisten I Setda Kabupaten Bima mewakili Bupati Bima.
Pada kegiatan itu, empat narasumber dihadirkan, mulai dari Kabag Kesra Drs H Zainuddin MM, dr H Muhammad Akbar dari RSUD Bima, H Rifaid dari Dikes dan Ust Heriyanto SPdI dari MUI.
Asisten I, H Putarman SE menyampaikan, kegiatan tersebut dalam rangka membentengi generasi muda dari hal-hal negatif. Serta menjaga mental anak sekolah untuk melakukan hal-hal positif.
"Menurut penelitian ahli, penyakit HIV/Aids rentan dengan penyakit TBC. Karena daya tahan tubuh lemah, sebab virus ini menyerang sel darah putih," ujarnya.
Menurut mantan kepala DPMDes ini, usia pelajar saat ini dalam fase mencoba dan ingin mengetahui sesuatu yang baru. Sehingga perlu dibentengi dengan pengetahuan khusus terkait ancaman-ancamannya.
"Sebenarnya, di usia ini harus disuntikan dengan hal-hal positif. Pemerintah terus berupaya mensosialisasikan ini melalui program pemerintah daerah gerakan pesantren sehari," tuturnya.
"Harapan kita, bagaimana anak kita menjadi anak yang taat dan berguna bagi bangsa," tambahnya.
Kabag Kesra Drs H Zainuddin MM menambahkan, penyuluhan ini adalah rangka implementasi visi Bima Ramah yakni Religius. Menurutnya, sebagai bagian yang mengaplikasikan langsung visi Religius, kegiatan tersebut sebagai bagian dari penanaman Imtaq siswa.
"Ini semua bagaian dari pada menangkal HIV Aids. Karena kita fokus di bidang keagamaan, kegiatan-kegiatan seperti ini sering kita laksanakan pada program GPS dan Jumat Khusu," terangnya.
Menurut mantan Camat Palibelo ini, program GPS yang dicanangkan bupati dan wakil bupati sangat bermanfaat dalam membangun karakter generasi muda yang islami. Ini juga terbukti setelah kantor bupati pindah ke Godo, sudah tidak ada lagi pertikaian antar warga di sekitarnya.
"Angka penggunaan narkoba cukup tinggi di Kabupaten Bima. Saya harap, adanya peran orang tua. Minimal menanyakan keberadaan anak setiap saat. Sehingga antara program pemerintah dan dukungan orang tua akan meminimalisir perbuatan negatif masyarakat, khususnya para pelajar," paparnya.
Ditegaskan, ketika narkoba dan HIV Aids sudah menjangkit generasi muda, tentu cita-cita besar daerah dan bangsa untuk menciptakan generasi emas susah diwujudkan. Untuk itu, perlunya penyuluhan bahaya HIV dan narkoba dalam menangkal pengaruh negatif tersebut.
"Cita-cita itu akan hampa ketika siswa memakai narkoba dan HIV Aids. Saya mengajak pada anak-anak, apapun yang dilakukan ini untuk kebaikan daerah dan bangsa ke depan. Semoga diantara siswa ini akan ada yang jadi kepala daerah. Jangan dekati HIV Aids dan jauhi narkoba," harap bapak tiga anak ini.
Ditambahkan, Bima adalah orang yang santun. Sehingga diharapkan, generasi muda ini menjadi pelopor pewaris para leluhur yang terkenal dengan religiusitasnya.
"Leluhur kita adalah penganut muslim pertama dan akidahnya sangat kuat. Semoga yang hadir ini bisa menjadi pelopor, baik dengan teman, dan di masyarakat. Semoga dapat diamalkan," tutupnya.
Sementara kepala SMAN 2 Woha Drs Muhammad mengapresiasi kegiatan pemerintahan daerah tersebut. meski demikian, pihaknya juga terus berupaya menangkal hak-hal negatif dengan intens melakukan sosialisasi dan bimbingan.
"Setiap upacara Senin kita tetap mensosialisasikan dampak narkoba dan HIV Aids. Insyallah 524 orang siswa kami semoga bebas dari penyakit itu. Dengan adanya program ini tentu akan bermanfaat bagi sekolah khususnya para siswa," pungkasnya.(*)
Penulis : Edo
COMMENTS