Dibaca Normal
Bima,
porosntb.com.- Setelah empat desa di Kecamatan Madapangga, Senin, (10/02/2020),
Bupati dan wakil Bupati Bima, melanjutkan Kunkernya di Kecamatan Woha, Selasa,(11/02/2020).
Bupati
dan Wakil tiba di Desa Naru, sekitar pukul 14:30 wita, sebagai titik star.
Ratusan ibu-ibu memenuhi jalan raya di desa tersebut untuk menjemput dan ingin
bersalaman dengan Bupati Umi Dinda dan Wabup Dahlan.
Di
Desa Naru, sebagaimana biasanya, Bupati membuka ruang dialog dengan para Kadus
sebagai perwakilan warga di masing-masing Desa.
Para
Kadus meminta drainase sebagai jalur irigasi pertanian mereka bisa diperbaiki
dan digali lebih dalam. Karena sudah ditimbun oleh banjir lumpur yang bersumber
dari gunung.Kemudian penataan lapangan yang kian hari semakin sulit digunakan
karena digenangi air.
"Kami
minta,minimal lapangan itu bisa ditimbun,"ujar Kadus Sinar, A. Malik.
Selain
lapangan, para Kadus juga meminta pembangunan Deker dua buah. Itu untuk
memperlancar air saat musim hujan tiba. Selama ini warga di Desa Naru, cukup
terganggu akibat mampetnya saluran air yang belum ada Deker.
Perwakilan
Pemuda, Darwis, meminta lapangan olah raga sebagai kebutuhan fital mereka di desa itu dapat diperhatikan pemerintah.
Menurutnya, kalau sarana olah raga itu sudah baik, maka kegiatan-kegiatan kepemudaan
dapat disalurkan. Karena pemuda Desa Naru juga sudah banyak yang berprestasi.
Bagaimana
Pemerintah? Bupati Umi Dinda yang hadir didampingi Wabup Dahlan, Sekda Drs. HM
Taufik HAK, M.Si dan sejumlah kepala OPD, tetap memprioritaskan yang urgen dan sangat
dibutuhkan oleh masyarakat.
Jika
belum cukup anggarannya untuk di APBD maka bisa diprioritaskan lewat APBN.
"Kami
hadir lengkap. Datang mendengarkan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Yang
mungkin belum diakomodir lewat APBD,"ujar Umi Dinda dihadapan ratusan pengunjung
yang memadati tempat berlangsungnya kegiatan.
Bupati
menyampaikan rasa syukuran dan terima kasihnya, karena masyarakat Kecamatan
Woha, telah membantu Pemerintah, melaksanakan PILKADES serentak dengan aman dan
damai. Ia meminta agar Kades segera mengajak lawan politik untuk membangun
bersama-sama. Tidak membuat perbedaan berlarut-larut yang akan merusak ukhuwah
islamiyah diantara sesama.
Usai
di Desa Naru, Bupati beranjak ke desa Samili. Sejumlah Kadus, atas nama warganya,
selain meminta kebutuhan pertanian warga mereka, juga meminta agar perbaikan
Musholla dan i infrastruktur jalan. Terutama jalan tani dan bronjong tanggul
yang jebol akibat banjir.
Abdullah
H Ismail, Kadus IV, Desa Samili, meminta jalan di Dusun Samili-Risa sebagai
akses utama angkut hasil pertanian masyarakat dapat di aspal. Jalan tersebut sepanjang
lebih kurang dua kilometer. Karena menurutnya jalan tersebut tidak cukup
anggaran untuk di masukan dalam ADD Desa.
Bupati
meminta agar Desa juga ikut membantu program yang dibutuhkan warganya. Untuk
anggaran Desa, katanya dapat dibagi sama rata, agar program bisa diwujudkan
sama rata.
Di
Desa Kalampa, Bupati menutup tournament Sepak Bola antar RT dan membantu beban panitia
pertandingan.
Bupati
berharap, kegiatan olah raga itu bisa mengurangi perbuatan negatif anak - anak
muda yang tentunya akan merusak mental dan lingkungan sekitar.
"Semoga
akan lahir pemain-pemain hebat, yang akan berprestasi sampai ke tingkat
Nasional,"harap Umi Dinda.
Kunker
Pemerintah di Kecamatan Woha berakhir di Desa Dadi Bou. Sejumlah bantuan seperti
alat masak, terpal, ampli fire, mic, perlengkapan olah raga dan kebutuhan
lainnya, disalurkan Bupati di masing-masing desa. Bupati berharap bantuan yang diberikan
dapat dimanfaatkan secara bersama-sama, tidak digunakan secara pribadi.
Sumber
: Prokom Setda Bima
Penulis
: Teddy Kuswara
Editor
: Aden
COMMENTS