Dibaca Normal
Alat berat saat melakukan pengerukan jaringan irigasi di Simpasai |
Bima, porosntb.com-Untuk mengantisipasi gagal panen karena saluran irigasi tersumbat, Kepala Desa Simpasai Kecamatan Monta meminta kepada Bupati Bima untuk menambah volume pekerjaan atau jam kerja ekskavator.
Sebelumnya Kades Simpasai Drs. Irfan Hasan yang dilantik beberapa bulan lalu sudah mendatangkan alat berat untuk pengerukan jaringan irigasi Dam Pela Cempaka yang sudah lama tertimbun oleh tanah longsor yang menutup jaringan irigasi akibat bencana alam beberpa waktu lalu. Alat Berat tersebut didatangkan dari Pemda Bima sejak Minggu (5/4/20) lalu.
Jaringan irigasi yang mengairi area persawahan seluas lebih kurang 600 hektare itu sudah berjalan empat hari dan masih dikerjakan. Namun, baru 2 kilometer lebih yang sudah dikerjakan, sedangkan yang belum dikerjakan masih sekitar 3 kilometer lebih dan diperkirakan butuh waktu 6 hari lagi.
"Untuk itu kita minta Pemda Bima agar menambah jam kerja alat berat agar cepat diselesaikan," ungkapnya.
Diketahui, irigasi tersebut tertimbun sejak beberapa bulan lalu pasca bencana alam yang melanda wilayah setempat. Kondisi ini membuat pasokan air dari Dam Pela menuju persawahan warga tidak bisa diairi mulai Desa Pela, Simpasai dan Sie.
Kades yang ditemui di lokasi mengaku, saluran irigasi itu sangat urgen bagi kelangsungan pertanian warga. Dia tidak ingin para petani setempat gagal panen karena tidak kebagian air. Untuk itu dia melobi bantuan dari Pemda Kabupaten Bima agar membantu pengerukan irigasi tersebut.
Diakui, sebelumnya kades sudah bersurat ke Pemda Bima terkait persoalan tersebut. Permohonan ini menindaklanjuti permintaan masyarakat yang kesulitan dengan pasokan air di lahan persawahan akibat drainase yang tersumbat.
Lanjutnya, ia akan berencana bersurat lagi kepada Pemda, meminta pekerjaan jaringan irigasi itu sampai selesai.
"Padahal sebenarnya jaringan irigasi itu wilayah BWS Provinsi NTB, tapi mereka memilih diam, seolah-olah itu bukan tanggung jawab mereka," keluhnya.(*)
Penulis Nurdin Ar
Editor Edo
COMMENTS