Dibaca Normal
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H Zulkieflimansyah. (ANTARA/Nur Imansyah). |
Mataram,
porosntb.com.- Jumlah penderita positif virus Corona jenis baru atau
COVID-19 di Nusa Tenggara Barat bertambah satu orang dari sebelumnya lima orang
kini menjadi enam orang yang berasal dari Kabupaten Sumbawa.
"Berdasarkan notifikasi yang dikirim dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, telah terkonfirmasi seorang penderita COVID-19, perempuan berusia 44 tahun, berinisial Ny M penduduk Kabupaten Sumbawa," kata Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah di Mataram, Rabu ini.
Baca juga: Kontak DenganPasien Covid-19 Nomor 1, Warga Sumbawa Terkonfirmasi Positif
Ia menjelaskan, penderita mulai dirawat pada 26 Maret 2020 dengan gejala flu dan hipertensi di ruang isolasi RSUD HL Manambai Abdulkadir, Kabupaten Sumbawa.
"Penderita memiliki riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19 No 1 pada tanggal 9 Maret 2020," ujarnya.
Menurut Gubernur, penderita saat ini dalam kondisi semakin membaik menunggu hasil tes negatif sebanyak dua kali sebelum bisa dipulangkan ke rumah.
"Untuk menghindari penularan lebih lanjut, petugas kesehatan melakukan kontak tracking terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang bersangkutan," jelas Bang Zul sapaan akrabnya.
Gubernur berharap kepada semua lapisan masyarakat NTB untuk tetap tenang, menghindari keramaian, menjaga kesehatan dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat dengan mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Masyarakat kita harap untuk tetap tenang, menghindari keramaian, menjaga kesehatan dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat dan mengurangi aktivitas di luar rumah," katanya.
Sebelumnya, jumlah positif COVID-19 di NTB sebanyak lima orang. Tiga orang dari Kota Mataram dengan satu orang meninggal dunia. Dua orang dari Kabupaten Lombok Timur dan satu orang yang terbaru positif berasal dari Kabupaten Sumbawa.
Menurutnya, dua orang yang dinyatakan positif Covid-19,
adalah LJ (44) asal Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, dan YT (46) asal
Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela yang merupakan tamu dari
daerah lain yang sedang berkunjung ke Kota Mataram dan saat ini masih dirawat
di RSUP NTB.
"Sementara yang meninggal adalah salah satu warga di Kelurahan Dasan Agung pada Jumat (24/3)," katanya.
Sedangkan untuk warga yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (OPD) meningkat, dari data terakhir juga mengalami peningkatan.
Dimana tercatat status PDP warga Kota Mataram menjadi 22 orang, dari hari sebelumnya 19 orang, tapi 10 diantaranya selesai pengawasan dan 12 orang masih pengawasan.
"Sementara untuk kasus ODP hari ini tercatat 182 orang, naik dari hari sebelumnya 171 orang. Rinciannya 72 selesai pemantauan dan 110 masih pemantauan," katanya.
Menurutnya, penambahan status PDP dan OPD tersebut terjadi pada empat kecamatan yakni Kecamatan Ampenan, Sekarbela, Mataram dan Kecamatan Selaparang.
Dengan rincian, untuk Kecamatan Ampenan, terjadi penambahan PDP dari 3 orang menjadi 4 orang, dan ODP dari 25 orang menjadi 26 orang. Sementara di Kecamatan Sekarbela terjadi penambahan pada ODP dari 37 orang menjadi 40 orang, untuk PDP masih tetap 3 orang.
Begitu juga dengan Kecamatan Mataram penambahan terjadi pada ODP dari 49 orang menjadi 51 orang, sedangkan kasus PDP masih tetap 3 orang.
"Sebaliknya untuk Kecamatan Selaparang, penambahan terjadi pada PDP dari 3 orang, hari ini menjadi 4 orang, bahkan satu orang dinyatakan positif. Untuk Jumlah ODP tetap 4 orang," katanya merinci.
Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Mataram mengatakan, untuk jumlah ODP dan PDP di dua kecamatan lainnya yakni Kecamatan Cakranegara dan Sandubaya belum ada perubahan.
Dengan rincian, Kecamatan Cakranegara tercatat 4 PDP dan 17 ODP, terakhir Kecamatan Sandubaya ada 3 PDP dan 19 ODP.
"Sementara untuk warga negara asing (WNA) tercatat 1 orang PDP masih dalam pengawasan, dan 5 ODP sudah selesai dalam pemantauan," ujarnya.*
"Sementara yang meninggal adalah salah satu warga di Kelurahan Dasan Agung pada Jumat (24/3)," katanya.
Sedangkan untuk warga yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (OPD) meningkat, dari data terakhir juga mengalami peningkatan.
Dimana tercatat status PDP warga Kota Mataram menjadi 22 orang, dari hari sebelumnya 19 orang, tapi 10 diantaranya selesai pengawasan dan 12 orang masih pengawasan.
"Sementara untuk kasus ODP hari ini tercatat 182 orang, naik dari hari sebelumnya 171 orang. Rinciannya 72 selesai pemantauan dan 110 masih pemantauan," katanya.
Menurutnya, penambahan status PDP dan OPD tersebut terjadi pada empat kecamatan yakni Kecamatan Ampenan, Sekarbela, Mataram dan Kecamatan Selaparang.
Dengan rincian, untuk Kecamatan Ampenan, terjadi penambahan PDP dari 3 orang menjadi 4 orang, dan ODP dari 25 orang menjadi 26 orang. Sementara di Kecamatan Sekarbela terjadi penambahan pada ODP dari 37 orang menjadi 40 orang, untuk PDP masih tetap 3 orang.
Begitu juga dengan Kecamatan Mataram penambahan terjadi pada ODP dari 49 orang menjadi 51 orang, sedangkan kasus PDP masih tetap 3 orang.
"Sebaliknya untuk Kecamatan Selaparang, penambahan terjadi pada PDP dari 3 orang, hari ini menjadi 4 orang, bahkan satu orang dinyatakan positif. Untuk Jumlah ODP tetap 4 orang," katanya merinci.
Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Mataram mengatakan, untuk jumlah ODP dan PDP di dua kecamatan lainnya yakni Kecamatan Cakranegara dan Sandubaya belum ada perubahan.
Dengan rincian, Kecamatan Cakranegara tercatat 4 PDP dan 17 ODP, terakhir Kecamatan Sandubaya ada 3 PDP dan 19 ODP.
"Sementara untuk warga negara asing (WNA) tercatat 1 orang PDP masih dalam pengawasan, dan 5 ODP sudah selesai dalam pemantauan," ujarnya.*
Sumber : Kantor
Berita Antara Mataram
COMMENTS