Dibaca Normal
Mataram, porosntb.com.- Inovasi menjadi kunci pembangunan
daerah dan bangsa yang inklusif dan berkelanjutan. Namun, untuk menghadirkan
inovasi diperlukan kemajuan teknologi di dalamnya. Singkatnya, teknologi
menjadi aktor utama dalam proses inovasi pembangunan.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, S.E.,
M.Sc., saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Manajemen Inovasi
(SEMAI) 2020 bertempat di Ruang Kerja Gubernur, Senin 27 Juli 2020. Seminar
yang diselenggarakan secara daring oleh Prodi Magister Manajemen Inovasi
Universitas Teknologi Sumbawa ini bertajuk “Peran Inovasi Berbasis Riset Dalam
Pembangunan Daerah Yang Inklusif Dan Berkelanjutan”.
“Tidak mungkin ada inovasi tanpa keterlibatan teknologi. Teknologi ini
aktor utama dalam inovasi,” jelas Bang Zul.
Gubernur kelahiran Sumbawa Besar tersebut menjelaskan, bangsa Indonesia
menerapkan sistem ekonomi terbuka. Dalam artian, perekonomian yang melibatkan
diri dalam perdagangan internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta
modal dengan negara-negara lain. Karena sitemnya terbuka ini, daerah dan bangsa
harus memiliki daya saing dan inovasi yang tinggi untuk mewujudkan pembangunan
daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
Untuk itu, Bang Zul melanjutkan, diperlukan tiga kata kunci dalam
menghasilkan sebuah inovasi. Kata kunci tersebut adalah menciptakan produk
dengan kualitas yang lebih baik, harga lebih murah, dan memberikan layanan yang
lebih cepat.
“Be better, be cheaper, be faster!” seru Doktor Ekonomi Industri tersebut.
Lebih jauh Bang Zul menjelaskan, Universitas atau Perguruan Tinggi
memiliki peran yang besar sebagai wadah riset dalam mengembangkan teknologi dan
inovasi. Universitas harus memberikan kontribusinya sebagai lembaga dalam
penyelesaian masalah mendasar pembangunan Nasional. Karena di dalam Universitas
memiliki berbagai bidang riset, maka inovasi yang bisa disumbangkan juga akan
beragam sehingga dapat memperkaya warna pembangunan.
Di akhir materi, alumni Universitas Strathclyde Skotlandia tersebut
menyampaikan, jalan untuk mewujudkan sebuah inovasi itu panjang dan berliku.
Namun, sepanjang apapun jalan tersebut dibutuhkan langkah pertama untuk
memulainya. Dan untuk memulai langkah pertama dibutuhkan pengorbanan yang
besar.
“Keberanian ekstra dibutuhkan untuk menjalankan langkah pertama. Inovasi
hadir dengan kegaduhan messy at the beginning, tapi jika sudah dilalui pasti
akan sukses,” tutup Gubernur.
Selain Gubernur NTB, webinar tersebut juga menghadirkan narasumber lainnya
yaitu, Prof.Dr.I Nengah Dasi Astawa selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan
Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII, dan Chairul Hudaya, Ph.D selaku Rektor
Universitas Teknologi Sumbawa. Webinar yang dibuka untuk umum ini turut diikuti
oleh mahasiswa pasca sarjana ITS.
Sumber : diskominfotikntb
COMMENTS