Dibaca Normal
Mataram, porosntb.com.- Gubernur tegaskan akan segera
menuntaskan berbagai pekerjaan rumah yang tersisa dari gempa tahun 2018 lalu.
Karenanya, Gubernur menyerukan kecepatan bertindak. Saat ini progres rehab
rekon sudah mencapai 96 persen yang berfokus pada rumah rusak berat. Selain
itu, usulan penambahan fasilitator juga telah dilakukan pemerintah provinsi.
“Apapun kita lakukan, fasilitator
juga silahkan ditambah. Kita ingin, rumah ini selesai semuanya, paling telat
bulan September,” ungkap Gubernur dalam pertemuan dengan Deputi Rehabilitasi
dan Rekonstruksi (RR) BNPB, Ir. Rifai MBA di ruang kerja Gubernur, Rabu (22/07)
Menurut Gubernur, usulan pengerjaan
terfokus pada rusak berat tersebut perlu secepatnya ditindaklanjuti BPBD
Provinsi NTB.
“Secepatnya ditindaklanjuti, kita
fokus kerjakan yang rusak berat, untuk yang sedang dan ringan kita berikan
pendanaannya 100 persen ke masyarakat, kita percaya, masyarakat bisa
memperbaiki, tugas kita memantau,” seru
Anggota DPR-RI periode 2014-2019 tersebut
Anggota DPR-RI periode 2014-2019 tersebut
Kedatangan salah satu Deputi BNPB
kali ini adalah khusus ingin melihat secara langsung progres pembangunan rumah
tahan gempa di Provinsi NTB. Gubernur menginstruksikan BPBD Provinsi NTB agar
mempercepat seluruh proses dalam rehab rekon tersebut.
Rifai mengatakan, NTB dalam
perkembangan penanganan perbaikan, rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana
gempa bumi di NTB, yang sudah sampai 96 persen. “Ini sangat menarik, karena
kekuatan dan koordinasi daerah sudah sangat baik. Semoga terus disempurnakan,”
ucapnya.
Kita bersyukur, tambahnya, tenaga
fasilitator juga sudah mulai diangkat. Hal itu bisa mempercepat pembangunan.
Tidak hanya itu, pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi covid-19 juga tetap
ada.
“Alhamdulillah sesuai usulan BNPB
provinsi NTB untuk mengaktifkan kembali tenaga fasilitator sudah dilakukan,
diperbanyak juga tidak masalah,” tambahnya
Namun sesuai aturan yang telah
ditentukan pemerintah, fasilitator tetap diberikan ruang untuk bekerja, dengan
memperhatikan protokol Covid-19, menggunakan alat pelindung diri seperti
masker, sarung tangan media, menjaga jarak.
“Dasarnya sudah jelas sesuai dengan
kepres nomor 59 tentang gugus tugas, protokol dari kementerian PUPR nomor 2
tentang tentang memperhatikan protokol covid-19,” jelasnya.
Kedepan, lanjut Rifa’i, fokus
penanganannya pada rusak berat, sedangkan, untuk rusak sedang dan rusak ringan
masyarakat akan diberikan bantuan 100% untuk dikerjakan mandiri.
“Kita fokus di rusak berat, banyak
rusak sedang dan ringan sudah ditempati, kita kasih masyarakat bantuan 100
persen dan tugas kita memantau,” tutupnya.
Sumber : Diskominfotik NTB
COMMENTS