Dibaca Normal
Mataram, porosntb.com.- Wakil
Gubernur Provinsi NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilllah mengajak Persatuan Ahli
Gizi dan Pangan NTB (Pergizi) mendukung dan berkolaborasi dengan Posyandu
Keluarga untuk meningkatkan pemahaman kesehatan dan gizi masyarakat.
Dikatakan Wagub, edukasi tentang
ketahanan pangan dan gizi membutuhkan ikhtiar yang maksimal untuk merubah cara
pandang masyarakat. Oleh karena itu, Pergizi NTB diharapkan dapat membantu
1.514 Posyandu Keluarga yang tersebar di seluruh NTB.
“Pekerjaan Rumah terbesar kita
adalah bagaimana merubah mindset rumah tangga keluarga NTB tentang pentingnya
gizi dan ketahanan pangan,” ungkap Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB, dalam
sambutan webinar nasional dan musyawarah daerah Pergizi NTB yang bertajuk Menakar
Ketahanan Pangan NTB di Pendopo Wakil Gubernur, Kamis (23/07).
Menurut Alumni ITS tersebut,
dengan dukungan para ahli gizi di kegiatan-kegiatan Posyandu dapat mempercepat
pemahaman pemenuhan gizi keluarga dengan pangan yang tepat.
Selain itu, Ummi Rohmi juga
menjelaskan, tidak ada kata tidak bisa dalam memenuhi ketersediaan pangan
khususnya gizi. Terlebih NTB merupakan daerah yang subur dan kaya akan pangan.
Hanya saja, cara pandang masyarakat pada umumnya tentang pangan dan gizi masih
minim. Sehingga perlu diperkaya dengan kontribusi para ahli gizi.
“Memenuhi gizi keluarga tidak
harus mahal. Bahkan keluarga kaya sekalipun belum tentu memiliki pengetahuan
tentang gizi,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur periode 2009-2013
tersebut.
Lebih lanjut Wagub mengatakan,
saat ini telah terbentuk 454 posyandu keluarga selama 6 bulan terakhir (periode
Juli 2019 s/d Juni 2020) sehingga total jumlah posyandu keluarga per Juni 2020
sebanyak 1.514 dari 7.379 posyandu Se-NTB.
Sebagai program unggulan,
Posyandu Keluarga tidak hanya melayani ibu dan balita tapi seluruh anggota
keluarga, seperti remaja dan lansia. Selain itu, Posyandu Keluarga juga dapat
membantu dalam pemberantasan masalah Stunting yang erat kaitannya dengan gizi
ibu dan balita. Melalui kegiatan Posyandu inilah kontribusi Pergizi dalam
membangun daerah dapat dirasakan oleh masyarakat nantinya.
“Tidak bisa tidak. Merubah
mindset itu harus intensif dan sistematis”, pungkas Wagub.
Wagub menambahkan, di masa
pandemi Covid-19, ketahanan pangan menjadi prioritas setelah kesehatan. Untuk
hidup aman dan produktif, dibutuhkan gizi yang cukup dalam ketahanan pangan
keluarga. Sehingga dibutuhkan kontribusi dan aksi nyata para ahli gizi yang ada
di NTB.
Sementara itu, Rektor Universitas
Mataram (Unram), Prof. Dr. Lalu Husni mengatakan, ketahanan pangan dan
gizi menjadi kajian para ahli gizi. Keduanya berkaitan erat dari sisi akses,
keamanan, dan pemenuhannya di masyarakat. Namun demikian, akses kepada pangan
lebih menjadi masalah ketimbang ketersediaannya. Karena itu, pemerintah harus
memastikan akses pangan terjangkau bagi seluruh warga masyarakat.
Ketua DPD Pergizi NTB, Rosiady
Sayuti menambahkan, Pergizi NTB selalu siap memberikan kontribusi terlebih di
masa pandemi, begitupun dengan stunting di NTB. Rosiady mengatakan, selama
sepuluh tahun berkiprah, kepengurusan Pergizi NTB akan menghadirkan formasi
baru 2020 – 2025 untuk menghasilkan rekomendasi lebih baik lagi bagi NTB.
Musda dan webinar nasional
Pergizi NTB juga dihadiri Ketua DPP Pergizi, Hardiansyah, para ahli gizi
seperti Dr. Ir. Hayati, dr Deasy Irawati dan Ir Ahmad Syauqi dan lainnya dari
beberapa universitas di Indonesia serta penasihat Pergizi NTB, Mansur Maksum,
perwakilan OPD dan pemerhati gizi.
Sumber : Diskominfotik NTB
COMMENTS